MAKALAH
BIOLOGI
SISTEM
ENDOKRIN
Disusun Oleh:
Ahmad
Awaludin KS 24032116104
Ari
Firmasyah 24032116105
Atep
Syahrul Amin 24032116106
Awit
Alawiyah 24032116107
PROGRAM
STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
GARUT
2016
KATA
PENGANTAR
Rasa syukur yang sangat mendalam
kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang diberikan kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Salam dan salawat
semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, serta para
sahabatnya.
Makalah Biologi yang Anda baca saat
ini berjudul SISTEM ENDOKRIN. Makalah ini dapat kami selesaikan
dengan baik, tak lepas dari banyaknya pihak-pihak yang turut membantu. Olehnya
itu, dengan segala kerendahan hati, kami ucapkan banyak terima kasih. Namun,
kami pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Saran dan
kritik dari para pembacalah yang kami harapkan demi perbaikan makalah ini
kedepannya.
Semoga makalah dapat memberikan
informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan Biologi bagi kita semua.
Garut,
Desember 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................... 4
1.2 Tujuan Penulisan.................................................................. 4
1.3 Manfaat Penulisan................................................................ 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian............................................................................. 5
2.2 Struktur
Fisiologi dan Anatomi........................................... 5
2.3 Sistem..................................................................................... 6
2.4 Penyakit................................................................................. 7
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Sistem
Endokrin.................................................................... 8
3.2 Sistem..................................................................................... 8
3.3 Kelenjar
Sistem Endokrin.................................................. 10
3.4 Penyakit
dan Gangguan Medis Pada Sistem Endokrin.... 17
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan......................................................................... 19
4.2 Saaran................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA................................................................. 20
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem
endokrin adalah control kelenjar tanpa saluran ( ductiess ) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi
organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan di bawah oleh
aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh yang selanjutnya akan menerjemahkan
“pesan” tersebut menjadi suatu tindakan (Evi L. D, 2014).
Sistem
endokrin terdiri atas badan-badan jaringan kelenjar,seperti tiroid,tapi juga
terdiri atas kelenjar yg ada di dalam suatu organ tertentu,seperti
testis,ovarium,dan jantung. Sistem endokrin menggunakan hormon untunk
mengendalikan dan mengatur fungsi tubuh sama seperti sistem saraf
menggunakan sinyal listrik kecil. Kedua sistem berinteraksi di otak dan saling
melengkapi,tapi mereka cenderung berkerja dengan kecepatan yang
berbeda. Saraf bereaksi dalam hitungan detik,tapi tindakan mereka tak lama
kemudian menghilang,beberapa hormon memiliki efek yang lebih lama dan bekerja
dalam hitungan jam,minggu,bahkan tahun (Philip E.P, 2001).
1.2 Tujuan Penulisan
1. Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Biologi
2. Menyebutkan
fungsi dasar sistem Endokrin.
3. Memahami Struktur Fisiologi
dan Anatomi dari sistem Endokrin.
4. Memahami
penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada sistem Endokrin.
1.3 Manfaat Penulisan
1. Memahami
fungsi dasar sistem endokrin.
2. Memahami Struktur Fisiologi
dan Anatomi dari sistem endokrin.
3. Memahami penyakit
yang disebabkan oleh gangguan pada sistem endokrin.
BAB 2
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Pengertian
Sistem
endokrin adalah control kelenjar tanpa saluran ( ductiess ) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi
organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan di bawah oleh
aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh yang selanjutnya akan menerjemahkan
“pesan” tersebut menjadi suatu tindakan (Evi L. D, 2014).
2.2 Struktur Fisiologi dan Anatomi
Hipofisis terletak di dasar otak di
belakang hidung dan di pisahkan menjadi 2 lobus yang berbeda,
hipofisis anterior (AP) dan hipofisis posterior (HP), hipofif mengeluarkan
setidaknya 5 hormon yang secara langsung mengendalikan kegiatan kelenjar
endokrin lainnya. 1 hormon thyrotropic (mempengaruhi kelenjar tiroid) 2 hormon
adrenokortikoropik (mempengaruhi korteks adrenal) dan 3 hormon gonadotropic
(mempengaruhi kelenjar reproduksi).
Pineal
(badan)kelenjar berbentuk kerucut kecil di yakini berfungsi sebagai jam tubuh.
Pineal yang terletak jauh di bagian belakang otak, mengeluarkan hormon
melatonin yang berfluktuasi setiap hari dengan tingkat tertinggi pada malam
hari.
Tiroid
kelenjar berbentuk kupu- kupu yang membungkus di sekitar bagian depan dan sisi
trakea (tenggorokan), hormon utama yang di hasilkan oleh tiroid adalah tiroksin
dan kalsitonin.
1. Tiroksin
: Mengontrol tingkat metabolism sebagai besar sel dalam tubuh
2. Kalsitonin
: Mempertahankan kadar kalsium yang tepat dalam tubuh
3. Timus
terletak di bagian atas dada bawah tulang dada
4. Pankreas
kelenjar besar yang terletak di bawah dan di belakang lambung di perut bagian
bawah
Adrenal di bagi menjadi 2 wilayah
yang berbeda yaitu:
1. Korteks
(lapisan luar) mengeluarkan sekitar 30 hormon steroid
2. Medula
(lapisan dalam) mengeluarkan adrenalim dan nonadrenalim
2.3 Sistem
Beberapa
dari organ endokrin menghasilkan satu hormon tunggal ,sedangkan yang lain lagi
dua atau beberapa jenis hormon :misalnya kelenjar hipofisis menghasilkan
beberapa jenis hormon yang mengendalikan kegiatan banyak orang lain;karena
itulah maka kelenjar hipofisis dilukiskan sebagai “kelenjar pimpinan
tubuh”.
Organ
endokrin yang terdapat berikut:
1. Kelenjar
Hipofisis, lobus anterior dan posterior.
2. Kelenjar
Tiroid dan Paratiroid,
3. Kelenjar
Suprarenal,kortek dan medula, dan
4. Kelenjar
timus dan barang kali juga badan Pineal.
Sistem
endokrin tidak memasukan kelenjar eksokrim seperti kelenjar ludah, kelenjar
keringat, dan kelenjar - kelenjar lain dalam saluran gastromstestin. Kelenjar
dari system endokrin meliputi hipofisis, pineal, tiroid, paratiroid, timus,
pankreas, adrenal, dan ovarium atau testis.
A. Sistem Hormon (Kelenjar Endokrin)
Hormon
adalah senyawa organik yang di hasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung
diedarkan oleh darah. Kelenjar tersebut tidak memiliki saluran sehingga disebut
kelenjar endokrin (kelenjar buntu),karena tidak memiliki saluran,hormon
langsung diedarkan oleh darah. Sekresinya di sebut sekresi internal. Hormon di
perlukan dalam jumlah sedikit,tetapi pengaruhnya sangat besar.
Respon
tubuh terhadap hormon lebih lambat daripada respon tubuh terhadap impuls saraf.
Respons terhadap tubuh lebih lambat sebab hormon masuk dalam sistem
transportasi darah terlebih dahulu.setelah itu hormon akan masuk ke sel-sel
yang berkaitan. Apabila sel-sel tersebut melakukan metabolism(reaksi kimia)
maka hormon tersebut baru akan berpengaruh pada tubuh.
2.4 Penyakit
Macam-macam penyakit endokrin
Ada
berbagai jenis penyakit pada sistem endokrin. Diabetes adalah penyakit pada
sistem endokrin yang paling umum didiagnosis. Gangguan endokrin lainnya
termasuk:
1. Insufisiensi
adrenal
2. Penyakit
Cushing
3. Gigantisme
(akromegali) dan masalah hormon pertumbuhan lainnya
4. Hipertiroidisme
5. Hipotiroidisme
6. Hipopituitarisme
7. Multiple
Neoplasia Endokrin I dan II (MEN I dan II MEN)
8. Sindrom
ovarium polikistik (PCOS)
9. Pubertas
prekoks (dini) (Evelyn C. 2011)
BAB
3
PEMBAHASAN
3.1
Sistem Endokrin
Kelenjar
Endokrin adalah kelenjar yang mengirim hasil sekresinya langsung ke dalam darah
yang beredar dalam jaringan, kelenjar ini tidak memiliki saluran tapi
mensekresi (mengeluarkan) hormon langsung ke dalam darah sehingga dapat
mencapai setiap sel darah di dalam tubuh. Hormon bekerja pada sasaran jaringan atau
organ tertentu dan mengatur aktivitas mereka.
Hormon
mengatur proses seperti pemecahan subtansi kimia dalam metabolisme,keseimbangan
cairan dan produksi urin,pertumbuhan dan perkembangan tubuh,serta reproduksi
seksual. Hasil kerja hormon dari suatu kelenjar dapat di pengaruhi oleh
beberapa faktor termasuk kadar zat dalam darah dan masukan dari sistem
saraf,karena hormon mengalir dalam darah, setiap hormon dapat mencapai setiap
bagian tubuh. Namun demikian bentuk molekul khusus dari setiap hormon harus
bisa masuk kedalam reseptor (penerima) pada jaringan atau organ sasaran nya
saja (Syafuddin (2009).
Kelenjar
tanpa saluran atau kelenjar buntu digolongkan bersama di bawah nama organ
endokrin,sebab sekresi yang di buat tidak meninggalkan kelenjarnya melalui
suatu saluran,tetapi langsung masuk ke dalam darah yang beredar dalam jaringan
kelenjar. Kata “endokrin” berasal dari bahasa yunani yang berarti “sekresi ke
dalam”. Zat aktif utama dari sekresi interna ini disebut hormon,dari kata yunani
yang berarti “merangsang”. (Lauralee S, 2011).
3.2 Sistem
Beberapa
dari organ endokrin menghasilkan satu hormone tunggal, sedangkan yang lain lagi
dua atau beberapa jenis hormon :misalnya kelenjar hipofisis menghasilkan
beberapa jenis hormon yang mengendalikan kegiatan banyak orang lain;karena
itulah maka kelenjar hipofisis dilukiskan sebagai “kelenjar pimpinan
tubuh” (Philip E.P, 2001).
Organ endokrin yang
terdapat adalah sebagai berikut:
1. Kelenjar
Hipofisis, lobus anterior dan posterior.
2. Kelenjar
Tiroid dan Paratiroid,
3. Kelenjar
Suprarenal,kortek dan medula, dan
4. Kelenjar
timus dan barang kali juga badan Pineal.
Ovarium pada wanita dan terletak di
akhir setiap tuba fallopi dan melekat pada rahim ligamen ovarium.
1. Hormon
Estrogen adalah hormon yang merangsang pertumbuhan lapisan rahim (endometrium)
menyebabkan lapisan tersebut menebal selama fase siklus pra ovulasi.
2. Hormon
Progesteron adalah salah satu hormon dalam tubuh manusia yang merangsang
dan mengaturberbagai fungsi,hormon ini berperan dalam memelihara
kehamilan pada ovarium.
3. Testis
terletak di skrotum yang menggantung di antara kaki belakang penis. Selain
menghasilkan sperma testis menghasilkan testosteron (kepala hormon seks pria)
4. Testosteron
adalah salah satu jenis hormon seks pada pria yang sangat vital kerena
berkaitan dengan fungsi reproduksi dan seksualitas, kekurangan
hormon ini dapat menyebabkan tergantungnya beberapa fungsi tubuh dan dapat
menyebabkan impotensi(Evi L. D, 2014).
Sistem endokrin terdiri Fungsi utama sistem endokrin adalah membantu
mempertahankan dan mengatur fungsi vital yaitu :
1.
Reaksi terhadap stress dan cidera
Bila terjadi
stress dan cidera sistem endokrin memacu serangkaian reaksi yang ditujukan
untuk mempertahankan tekanan darah dan mempertahankan hidup.Yang berperan
pada reaksi ini adalah hypotalamus, hipofisis dan adrenal.
2.
Pertumbuhan dan perkembangan.
3.
Reproduksi
Yang berperan
pada pertumbuhan dan kedewasaan adalah : hipotalamus, hipofisis dan
gonadotropin.
4.
Mempertahankan Homeotatis Ionik
Sangat berperan
dalam pengaturan lingkungan interna (sel dan jaringan hidup) melalui
keseimbangan natrium, kalium, air dan asam basa yang berperanan hormon
aldosteron dan antidiuretik (ADH). Sedangkan kelenjar paratyroid mengandung
kseimbangan calsium.
Mengatur
Metabolismedari beberapa kelenjar endokrin utama dengan hormon yang dihasilkan
dan jaringan sasarannya.
3.3 Kelenjar Sistem Endokrin
http://budisma.net/2015/01/kelenjar-endokrin-hormon-dan-fungsinya.html
Gmr.1
Kelenjar Endokrin
Kelenjar dari sistem endokrin adalah
sama pada pria dan wanita kecuali untuk testis, yang hanya ditemukan pada
laki-laki, dan ovarium, yang hanya ditemukan pada wanita.
1.Hipotalamus
Hipotalamus
sebenarnya adalah bagian dari otak (lihat Gambar di bawah), tetapi juga
mengeluarkan hormon. Beberapa hormon yang “memberitahukan” kelenjar hipofisis
baik untuk mengeluarkan atau menghentikan mensekresi hormon tersebut. Dengan
cara ini, hipotalamus menyediakan link antara sistem saraf dan endokrin. Hipotalamus juga menghasilkan hormon yang
secara langsung mengatur proses tubuh. Hormon-hormon ini melakukan perjalanan
ke kelenjar pituitari, yang menyimpan mereka sampai mereka dibutuhkan. Hormon
termasuk hormon antidiuretik dan oksitosin.
·
Hormon
antidiuretik merangsang ginjal untuk menghemat air dengan memproduksi urine
lebih pekat.
·
Oksitosin
merangsang kontraksi persalinan, diantara fungsi lainnya.
Sumber:
http://budisma.net/2015/01/kelenjar-endokrin-hormon-dan-fungsinya.html
Gmr.
2 Hipotalamus
Hipotalamus dan kelenjar
hipofisis adalah terletak berdekatan di bagian bawah otak.
2.Kelenjar pituitari
Kelenjar
pituitari seukuran kacang melekat pada hipotalamus oleh tangkai tipis (lihat
Gambar di atas). Ini terdiri dari dua lobus seperti bola. Lobus posterior
(belakang) menyimpan hormon dari hipotalamus. Lobus anterior (depan)
mengeluarkan hormon hipofisis. Beberapa hormon hipofisis dan efek mereka
tercantum dalam Tabel di bawah ini. Kebanyakan hormon hipofisis mengendalikan
kelenjar endokrin lainnya. Itu sebabnya hipofisis sering disebut “master gland”
dari sistem endokrin.
Tabel.1 Hormon
Hormon
|
Target
|
Mempengaruhi
|
hormon
adrenokortikotropik (ACTH)
|
kelenjar
adrenal
|
Merangsang
korteks setiap kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon tersebut.
|
Thyroid-stimulating
hormone (TSH)
|
Kelenjar
tiroid
|
Merangsang
kelenjar tiroid untuk mensekresi hormon tiroid.
|
Hormon
pertumbuhan (GH)
|
Badan
sel
|
Merangsang
sel-sel tubuh untuk mensintesis protein dan tumbuh.
|
Follicle-stimulating
hormone (FSH)
|
Ovarium,
testis
|
Merangsang
ovarium untuk mengembangkan telur matang; merangsang testis untuk memproduksi
sperma.
|
Luteinizing
hormone (LH)
|
Ovarium,
testis
|
Merangsang
ovarium dan testis untuk mensekresikan hormon seks; merangsang ovarium untuk
melepaskan telur.
|
prolaktin
(PRL)
|
kelenjar
susu
|
Merangsang
kelenjar susu untuk menghasilkan susu.
|
Sumber: (Evelyn C, 2002)
3. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar
hipofisis terletak di dasar otak besar. Kelenjar hipofisis disebut juga master
gland karena sekresinya berperan mengatur sekreasi kelenjar endokrin lainya.
1. Lobus anterior
hipofisis
Lobus
anterior hipofisis menghasilkan bermacam-macam hormon sebagai
berikut:
1. Somatotrophic
Hormone (STH)
Somatotrophic
hormone (hormon somatotrofik) disebut juga hormon pertumbuhan ( growth
hormone/GH) karena berfungsi untuk pertumbuhan.
2. Luteotropin
Hormone (LTH)
Hormon ini
disebut juga prolaktin. Fungsinya merangsang kelenjar air susu untuk
menyekresikan air susu.
3. Thyroid
Stimulating Hormone (TSH)
Hormon ini
berfungsi merangsang sekresi kelenjar tiroid.
4. Adrenorcoticotrophic
Hormone (ACTH)
Fungsi
hormon ini untuk mengendalikan kelenjar korteks adrenal.
5. Gonadotropic
Hormone (GH)
Gonadotropic
hormone merupakan kelenjar kelamin yang terdiri atas follicle stimulating hormone
(FSH) dan luteinizing hormone (LH). Pada pria,FSH berfungsi mempengaruhi
spermatogenesis,sedangkan pada wanita berfungsi merangsang pemasakan folikel
dalam ovarium.
2.Lobus
Intermedia Hipofisis
Bagian
ini menghasilkan melanocyte stimulating hormone (MSH) yang berfungsi mengatur
perubahan warna kulit.
3.Lobus
Posterior Hipofisis
Bagian
ini menghasilkan dua bagian hormon, yaitu Vasopresin yang mempengaruhi tekanan
darah serta Oksitosin yang berfungsi membantu proses kelahiran pada wanita.
4.Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)
Kelenjar
tiroid terletak di kiri dan di kanan trakea di daerah faring,
dekat jakun. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin,
triidotironin, dan kalsironin. Hormon_hormon ini berfungsi mempengaruhi
metabolisme sel, mempengaruhi pertumbuhan, dan mempengaruhi perubahan tiroksin.
Kelebihan
(hipersekresi) tiroksin pada orang dewasa akan mengakibatkan penyakit morbus
basedow. Tanda_tanda penyakit ini, antara lain metabolisme meningkat, denyut jantung
cepat, gugup, emosional, pelupuk mata melebar, dan bola mata menonjol.
Hipersekresi tiroid pada anak_anak menyebabkan gigantisme (pertumbuhan
raksasa). Sementara itu, kekurangan (hiposekresi) tiroksin pada orang dewasa
menyebabkan miksedema. Gejala ini ditandai dengan kegemukan yang luar biasa
(obesitas) dan kecerdasan menurun. Hiposekresi tiroksin pada anak-anak
menyebabkan kretinisme , yaitu pertumbuhan kerdil dan kemunduran mental.
Hormon
tiroksin mengandung banyak yodium. Kekurangan yodium dalam jangka panjang dapat
menyebabkan pembengkakan kelenjar tiroid. Hal itu terjadi kerena
kelenjar tiroid harus bekerja keras memproduksi tiroksin dengan
bahan baku (yodium) yang kurang. Pembengkakan kelenjar tiroid menimbulkan
penyakit gondok.
Hormon
kalsitonin berfungsi menjaga keseimbangan ion kalsium (Ca2+) dalam
darah. Jika ion Ca2+ dalam darah meningkat, hormon kalsitonin
juga meningkat dan akan mendapatkan ion Ca2+ tersebut dalam
tulang (Philip E.P, 2001) .
5. Kelenjar Paratiroid (kelenjar Anak
Gondok)
Kelenjar
paratiroid terletak disebelah dorsal kelenjar tiroid. Fungsinya menghasilkan
hormon parathormon yang bertugas mengatur pertukaran zat kapur Ca dan posfor
dalam darah. Apabila kadar Ca dalam darah rendah,parathormon akan mempengaruhi
zat kapur dalam tulang agar larut dan masuk dalam darah menjadi ion Ca2+.
Hipersekresi
parathormon menyebabkan Ca dalam darah naik sehingga mengakibatkan pengendapan
zat kapur pada ginjal (batu ginjal). Namun, apabila terjadi hiposekresi parathormon
akan menyebabkan tetanus.
6. Kelenjar Epifisis
Sampai
sekarang peranan kelenjar epifisis pada manusisa belum diketahui. Namun,
kelenjar epifisis pada katak berfungsi untuk mengatur pigmen melanin.
Peranannya adalah saat katak dalam kondisi yang tidak menguntungkan, pigmen
melanin akan mengumpul dan berakibat kulit katak menjadi pucat.
7. Kelenjar Timus
Fungsi
kelenjar timus, untuk menimbun hormon somatotropin (hormon pertumbuhan) dalam
masa pertumbuhan. Kelenjar timus berhenti bekerja setelah masa remaja.
8. Kelenjar Suprarenalis (Kelenjar
Anak Ginjal/Kelenjar Adrenal)
Kelenjar
terdiri atas dua bagian, yaitu korteks dan medulla.
1. Korteks (Bagian
Kulit)
Bagian
ini menghasilkan
a)
Mineralokortikoid yang berfungsi menyerap ion Na dari darah dan mengatur
reabsorpsi air pada ginjal.
b)
Glukokoritikoid, yang berperan menaikkan kadar glikogen.
c) Androgen, yang
bersama- sama dengan kelenjar gonad menentukan sifat kelamin sekunder pada
pria.
2. Medula (Bagian Dalam)
Bagian
ini menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) yang berfungsi
a) memacu
aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit serta kelenjar mukosa.
b) mengendurkan
otot polos batang tenggorok sehingga melapangkan pernapasan.
c) menaikkan kadar gula
darah dan memengaruhi pemecahan glikogen dalam hati (glikogenolisis).
9. Kelenjar Langerhans
Kelenjar
Langerhans terdapat di dalam pankreas. Tugasnya menghasilkan hormon insulin.
Fungsi hormon ini besifat antagonis dengan fungsi hormon adrenalin, yaitu
mengubah gula menjadi glikogen dalam hati dan otot. Hiposekresi insulin
menyebabkan penyakit diabetes mellitus (kencing manis) (Evi L.
D, 2014).
10. Kelenjar Kelamin (Gonad)
Kelenjar
kelamin di bagi dua, yaitu pada pria dan wanita.
1) Kelenjar Kelamin Pria
Kelenjar
kelamin pria adalah testis. Fungsinya menghasilkan sperma, hormon androgen, dan
hormon testosteron. Hormon androgen berfungsi mendukung pembentukan sperma,
mendorong perkembangan dan pemeliharaan karakteristik seks sekunder jantan.
Adapun fungsi hormon testosteron hampir sama dengan androgen. Selain itu,
testosteron juga bertanggung jawab terhadap percepatan pertumbuhan remaja.
Testosteron berfungsi dalam spermatogenesis dan berefek negative
terhadap sekresi LH (Luteinizing Hormon).
2) Kelenjar Kelamin Wanita
Kelenjar kelamin wanita berupa
ovarium yang menghasilkan hormon estrogen, hormon progesterone, dan sel telur
(ovum). Fungsi estrogen untuk merangsang pertumbuhan dinding uterus, mendorong
perkembangan dan pemeliharaan karakteristik seks sekunder betina. Fungsi
progesterone untuk mengatur pertumbuhan plasenta, menghambat sekresi FSH, dan
melancarkan air susu bagi ibu yang menyusui (Syafuddin, 2006)
3.4 Penyakit Dan Gangguan Medis
Pada Sistem Endokrin
Macam-macam penyakit endokrin
Ada
berbagai jenis penyakit pada sistem endokrin. Diabetes adalah penyakit pada
sistem endokrin yang paling umum didiagnosis. Gangguan endokrin lainnya
termasuk:
1. Insufisiensi
adrenal
Penyakit ini disebabkan karena
kelenjar adrenal merilis terlalu sedikit hormon kortisol dan kadang-kadang,
aldosteron. Gejala termasuk kelelahan, sakit perut, dehidrasi, dan perubahan
kulit. Penyakit Addison adalah jenis insufisiensi adrenal.
2. Penyakit
Cushing
Kelebihan hormon kelenjar hipofisis
menyebabkan kelenjar adrenal terlalu aktif. Kondisi serupa disebut sindrom
Cushing dapat terjadi pada manusia, terutama anak-anak, yang mengkonsumsi obat
kortikosteroid.
3. Gigantisme
(akromegali) dan masalah hormon pertumbuhan lainnya
Jika kelenjar pituitari memproduksi
hormon pertumbuhan terlalu banyak, tulang anak dan bagian tubuh dapat tumbuh
dengan cepat. Jika kadar hormon pertumbuhan terlalu rendah, seorang anak dapat
mengalami pertumbuhan yang lambat.
4. Hipertiroidisme
Kelenjar tiroid menghasilkan terlalu
banyak hormon tiroid, yang menyebabkan penurunan berat badan, denyut jantung
yang cepat, berkeringat, dan gelisah. Penyebab paling umum untuk tiroid yang
terlalu aktif adalah gangguan autoimun yang disebut penyakit Grave.
5. Hipotiroidisme
Kelenjar tiroid tidak menghasilkan
hormon tiroid yang cukup, menyebabkan kelelahan, sembelit, kulit kering, dan
depresi. Kelenjar kurang aktif dapat menyebabkan perkembangan melambat pada
anak-anak. Beberapa jenis hipotiroidisme hadir pada saat lahir.
6. Hipopituitarisme
Rilis kelenjar hipofisis sedikit
atau tidak ada hormon. Ini mungkin disebabkan oleh sejumlah penyakit yang
berbeda. Wanita dengan kondisi ini mungkin berhenti mendapatkan siklus
menstruasi mereka.
7. Multiple
Neoplasia Endokrin I dan II (MEN I dan II MEN)
Penyakit ini disebabkan kondisi
genetik yang diturunkan melalui keluarga. Mereka menyebabkan tumor dari
paratiroid, adrenal, dan kelenjar tiroid, menyebabkan kelebihan hormon.
8. Sindrom
ovarium polikistik (PCOS)
Kelebihan androgen mengganggu
perkembangan telur dan pembebasan mereka dari indung telur perempuan. PCOS
adalah penyebab utama infertilitas.
9. Pubertas
prekoks (dini)
Abnormal pubertas dini yang terjadi
ketika kelenjar memberitahu tubuh untuk melepaskan hormon seks terlalu cepat
dalam hidup ( Evelyn C. 2011) .
BAB 4
KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Sistem
endokrin adalah control kelenjar tanpa saluran ( ductiess ) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi
organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan di bawah oleh
aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh yang selanjutnya akan menerjemahkan
“pesan” tersebut menjadi suatu tindakan.
2. Organ
endokrin yang terdapat berikut:
o Kelenjar
Hipofisis, lobus anterior dan posterior.
o Kelenjar Tiroid
dan Paratiroid,
o Kelenjar
Suprarenal,kortek dan medula, dan
o Kelenjar timus
dan barang kali juga badan Pineal.
3. Macam-macam
penyakit endokrin
o Insufisiensi
adrenal
o Penyakit Cushing
o Gigantisme
(akromegali) dan masalah hormon pertumbuhan lainnya
o Hipertiroidisme
o Hipotiroidisme
o Hipopituitarisme
o Multiple
Neoplasia Endokrin I dan II (MEN I dan II MEN)
o Sindrom ovarium
polikistik (PCOS)
o Pubertas prekoks
(dini) (Evelyn C. 2011)
4.2 Saran
Diharapkan
kepada setiap mahasiswa agar lebih berperan aktit dalam pelaksaan sebuah tugas
agar menghasilkan kreatifitas yang lebih baik kedepannya. Dan kepada pihak
Kampus agar memperhatikan perbendaharaan buku- buku dalam perpustakaan agar
mahasiswa mudah memperoleh berbagai sumber.
DAFTAR
PUSTAKA
Luwita, Dwisang Evi,
S.Si.2014. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat dan Paramedis.Tangerang
Selatan : Binarupa Aksara.
Mansjoer, Arif dan Suprohaita.
2000. Kapita Selekta Kedokteran.
Tangerang Selatan : Media
Aesculapius.
Pack, E Philip, Ph. 2001. Anatomi
dan Fisiologi – Bandung: Pakar Raya.
Pearsce, Evelyn C. 2011. Anatomi
Dan Fisiologi Untuk Paramedis - Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Pearce, Evelyn C. 2002. Anatomi
dan Fisiologi untuk Paramedis - Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Rubin , M. R. & J. Sliney
Jr. 2014. Therapy of hypoparathyroidism with
intact parathyroid hormone. Jurnal Keperawatan Bina
Medika, Jakarta
Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi
Manusia dari Sel ke Sistem edisi 6 – Jakarta :
EGC.
Syafuddin. 2009. Anatomi
Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan edisi 2 - Jakarta
: Salemba Medika.
Syafuddin. 2006. Anatomi
fisiologi untuk mahasiswa perawat edisi 3 – Jakarta
: EGC.
Syamsuri Istamar.(2004). Biologi
Untuk SMA. Jakarta : Erlangga.