Monday, January 2, 2017

Makalah Biologi Sistem Endokrin

MAKALAH BIOLOGI
SISTEM ENDOKRIN


Disusun Oleh:

                         Ahmad Awaludin KS          24032116104
                                     Ari Firmasyah          24032116105
                            Atep Syahrul Amin          24032116106
                                    Awit Alawiyah          24032116107  

PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GARUT
2016
 KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang sangat mendalam kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang diberikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Salam dan salawat semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, serta para sahabatnya.

Makalah Biologi yang Anda baca saat ini berjudul SISTEM ENDOKRIN. Makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik, tak lepas dari banyaknya pihak-pihak yang turut membantu. Olehnya itu, dengan segala kerendahan hati, kami ucapkan banyak terima kasih. Namun, kami pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik dari para pembacalah yang kami harapkan demi perbaikan makalah ini kedepannya.

Semoga makalah dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan Biologi bagi kita semua.






Garut, Desember 2016



Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang..................................................................... 4

1.2       Tujuan Penulisan.................................................................. 4

1.3       Manfaat Penulisan................................................................ 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1   Pengertian............................................................................. 5

2.2   Struktur Fisiologi dan Anatomi........................................... 5

2.3   Sistem..................................................................................... 6

2.4   Penyakit................................................................................. 7

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1   Sistem Endokrin.................................................................... 8

3.2   Sistem..................................................................................... 8

3.3   Kelenjar Sistem Endokrin.................................................. 10

3.4   Penyakit dan Gangguan Medis Pada Sistem Endokrin.... 17

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

4.1   Kesimpulan......................................................................... 19

4.2   Saaran................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA................................................................. 20

 

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
            Sistem endokrin adalah control kelenjar tanpa saluran ( ductiess ) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan di bawah oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh yang selanjutnya akan menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi suatu tindakan (Evi L. D, 2014).
          Sistem endokrin terdiri atas badan-badan jaringan kelenjar,seperti tiroid,tapi juga terdiri atas kelenjar yg ada di dalam suatu organ tertentu,seperti testis,ovarium,dan jantung. Sistem endokrin menggunakan hormon untunk mengendalikan dan mengatur fungsi tubuh sama seperti  sistem saraf menggunakan sinyal listrik kecil. Kedua sistem berinteraksi di otak dan saling melengkapi,tapi mereka cenderung  berkerja dengan kecepatan yang berbeda. Saraf bereaksi dalam hitungan detik,tapi tindakan mereka tak lama kemudian menghilang,beberapa hormon memiliki efek yang lebih lama dan bekerja dalam hitungan jam,minggu,bahkan tahun (Philip E.P, 2001).
1.2  Tujuan Penulisan
1.      Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi
2.      Menyebutkan fungsi dasar sistem  Endokrin.
3.      Memahami  Struktur  Fisiologi dan Anatomi  dari sistem Endokrin.
4.      Memahami penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada sistem  Endokrin.
  
1.3  Manfaat Penulisan
1.      Memahami fungsi dasar sistem endokrin.
2.      Memahami  Struktur  Fisiologi dan Anatomi  dari sistem endokrin.
3.      Memahami  penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada sistem endokrin.




BAB  2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1   Pengertian
            Sistem endokrin adalah control kelenjar tanpa saluran ( ductiess ) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan di bawah oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh yang selanjutnya akan menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi suatu tindakan (Evi L. D, 2014).
2.2  Struktur  Fisiologi dan Anatomi
            Hipofisis terletak di dasar otak di belakang hidung  dan di pisahkan menjadi 2 lobus yang berbeda, hipofisis anterior (AP) dan hipofisis posterior (HP), hipofif mengeluarkan setidaknya 5 hormon yang secara langsung mengendalikan kegiatan kelenjar endokrin lainnya. 1 hormon thyrotropic (mempengaruhi kelenjar tiroid) 2 hormon adrenokortikoropik (mempengaruhi korteks adrenal) dan 3 hormon gonadotropic (mempengaruhi kelenjar reproduksi).
            Pineal (badan)kelenjar berbentuk kerucut kecil di yakini berfungsi sebagai jam tubuh. Pineal yang terletak jauh di bagian belakang otak, mengeluarkan hormon melatonin yang berfluktuasi setiap hari dengan tingkat tertinggi pada malam hari.
            Tiroid kelenjar berbentuk kupu- kupu yang membungkus di sekitar bagian depan dan sisi trakea (tenggorokan), hormon utama yang di hasilkan oleh tiroid adalah tiroksin dan kalsitonin.
1.      Tiroksin : Mengontrol tingkat metabolism sebagai besar sel dalam tubuh
2.      Kalsitonin : Mempertahankan kadar kalsium yang tepat dalam tubuh
3.      Timus terletak di bagian atas dada bawah tulang dada
4.      Pankreas kelenjar besar yang terletak di bawah dan di belakang lambung di perut bagian bawah

Adrenal di bagi menjadi 2 wilayah yang berbeda yaitu:
1.      Korteks (lapisan luar) mengeluarkan sekitar 30 hormon steroid
2.      Medula (lapisan dalam) mengeluarkan adrenalim dan nonadrenalim
2.3  Sistem
            Beberapa dari organ endokrin menghasilkan satu hormon tunggal ,sedangkan yang lain lagi dua atau beberapa jenis hormon :misalnya kelenjar hipofisis menghasilkan beberapa jenis hormon yang mengendalikan kegiatan banyak orang lain;karena itulah maka kelenjar hipofisis dilukiskan sebagai “kelenjar pimpinan tubuh”.
       Organ endokrin  yang terdapat berikut:
1.      Kelenjar Hipofisis, lobus anterior dan posterior.
2.      Kelenjar Tiroid dan Paratiroid,
3.      Kelenjar Suprarenal,kortek dan medula, dan
4.      Kelenjar timus dan barang kali juga badan Pineal.
            Sistem endokrin tidak memasukan kelenjar eksokrim seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar - kelenjar lain dalam saluran gastromstestin. Kelenjar dari system endokrin meliputi hipofisis, pineal, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, dan ovarium atau testis.
A. Sistem Hormon (Kelenjar Endokrin)
       Hormon adalah senyawa organik yang di hasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah. Kelenjar tersebut tidak memiliki saluran sehingga disebut kelenjar endokrin (kelenjar buntu),karena tidak memiliki saluran,hormon langsung diedarkan oleh darah. Sekresinya di sebut sekresi internal. Hormon di perlukan dalam jumlah sedikit,tetapi pengaruhnya sangat besar.
       Respon tubuh terhadap hormon lebih lambat daripada respon tubuh terhadap impuls saraf. Respons terhadap tubuh lebih lambat sebab hormon masuk dalam sistem transportasi darah terlebih dahulu.setelah itu hormon akan masuk ke sel-sel yang berkaitan. Apabila sel-sel tersebut melakukan metabolism(reaksi kimia) maka hormon tersebut baru akan berpengaruh pada tubuh.





2.4  Penyakit
Macam-macam penyakit endokrin
            Ada berbagai jenis penyakit pada sistem endokrin. Diabetes adalah penyakit pada sistem endokrin yang paling umum didiagnosis. Gangguan endokrin lainnya termasuk:
1.      Insufisiensi adrenal
2.      Penyakit Cushing
3.      Gigantisme (akromegali) dan masalah hormon pertumbuhan lainnya
4.      Hipertiroidisme
5.      Hipotiroidisme
6.      Hipopituitarisme
7.      Multiple Neoplasia Endokrin I dan II (MEN I dan II MEN)
8.      Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
9.      Pubertas prekoks (dini) (Evelyn C. 2011)

















BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Sistem Endokrin      
            Kelenjar Endokrin adalah kelenjar yang mengirim hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan, kelenjar ini tidak memiliki saluran tapi mensekresi (mengeluarkan) hormon langsung ke dalam darah sehingga dapat mencapai setiap sel darah di dalam tubuh. Hormon bekerja pada sasaran jaringan atau organ tertentu dan mengatur aktivitas mereka.
         Hormon mengatur proses seperti pemecahan subtansi kimia dalam metabolisme,keseimbangan cairan dan produksi urin,pertumbuhan dan perkembangan tubuh,serta reproduksi seksual. Hasil kerja hormon dari suatu kelenjar dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor termasuk kadar zat dalam darah dan masukan dari sistem saraf,karena hormon mengalir dalam darah, setiap hormon dapat mencapai setiap bagian tubuh. Namun demikian bentuk molekul khusus dari setiap hormon harus bisa masuk kedalam reseptor (penerima) pada jaringan atau organ sasaran nya saja (Syafuddin (2009).
          Kelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu digolongkan bersama di bawah nama organ endokrin,sebab sekresi yang di buat tidak meninggalkan kelenjarnya melalui suatu saluran,tetapi langsung masuk ke dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar. Kata “endokrin” berasal dari bahasa yunani yang berarti “sekresi ke dalam”. Zat aktif utama dari sekresi interna ini disebut hormon,dari kata yunani yang berarti “merangsang”. (Lauralee S, 2011).
3.2 Sistem
            Beberapa dari organ endokrin menghasilkan satu hormone tunggal, sedangkan yang lain lagi dua atau beberapa jenis hormon :misalnya kelenjar hipofisis menghasilkan beberapa jenis hormon yang mengendalikan kegiatan banyak orang lain;karena itulah maka kelenjar hipofisis dilukiskan sebagai “kelenjar pimpinan tubuh” (Philip E.P, 2001).
     


 Organ endokrin  yang terdapat adalah sebagai berikut:
1.      Kelenjar Hipofisis, lobus anterior dan posterior.
2.      Kelenjar Tiroid dan Paratiroid,
3.      Kelenjar Suprarenal,kortek dan medula, dan
4.      Kelenjar timus dan barang kali juga badan Pineal.
Ovarium pada wanita dan terletak di akhir setiap tuba fallopi dan melekat pada rahim ligamen ovarium. 
1.      Hormon Estrogen adalah hormon yang merangsang pertumbuhan lapisan rahim (endometrium) menyebabkan lapisan tersebut menebal selama fase siklus pra ovulasi.
2.      Hormon Progesteron adalah salah satu hormon dalam tubuh manusia yang merangsang dan  mengaturberbagai fungsi,hormon ini berperan dalam memelihara kehamilan pada ovarium.
3.      Testis terletak di skrotum yang menggantung di antara kaki belakang penis. Selain menghasilkan sperma testis menghasilkan testosteron (kepala hormon seks pria)
4.      Testosteron adalah salah satu jenis hormon seks pada pria yang sangat vital kerena berkaitan  dengan fungsi reproduksi dan seksualitas, kekurangan hormon ini dapat menyebabkan tergantungnya beberapa fungsi tubuh dan dapat menyebabkan impotensi(Evi L. D, 2014).
Sistem endokrin terdiri Fungsi utama sistem endokrin adalah membantu mempertahankan dan mengatur fungsi vital yaitu :
1.                  Reaksi terhadap stress dan cidera
Bila terjadi stress dan cidera sistem endokrin memacu serangkaian reaksi yang ditujukan untuk mempertahankan tekanan darah dan mempertahankan hidup.Yang berperan pada reaksi ini adalah hypotalamus, hipofisis dan adrenal.
2.                  Pertumbuhan dan perkembangan.
3.                  Reproduksi
Yang berperan pada pertumbuhan dan kedewasaan adalah : hipotalamus, hipofisis dan gonadotropin.
4.                  Mempertahankan Homeotatis Ionik
Sangat berperan dalam pengaturan lingkungan interna (sel dan jaringan hidup) melalui keseimbangan natrium, kalium, air dan asam basa yang berperanan hormon aldosteron dan antidiuretik (ADH). Sedangkan kelenjar paratyroid mengandung kseimbangan calsium.
Mengatur Metabolismedari beberapa kelenjar endokrin utama dengan hormon yang dihasilkan dan jaringan sasarannya.

3.3  Kelenjar Sistem Endokrin
http://budisma.net/2015/01/kelenjar-endokrin-hormon-dan-fungsinya.html
Gmr.1 Kelenjar Endokrin
Kelenjar dari sistem endokrin adalah sama pada pria dan wanita kecuali untuk testis, yang hanya ditemukan pada laki-laki, dan ovarium, yang hanya ditemukan pada wanita.


1.Hipotalamus
            Hipotalamus sebenarnya adalah bagian dari otak (lihat Gambar di bawah), tetapi juga mengeluarkan hormon. Beberapa hormon yang “memberitahukan” kelenjar hipofisis baik untuk mengeluarkan atau menghentikan mensekresi hormon tersebut. Dengan cara ini, hipotalamus menyediakan link antara sistem saraf dan endokrin. Hipotalamus juga menghasilkan hormon yang secara langsung mengatur proses tubuh. Hormon-hormon ini melakukan perjalanan ke kelenjar pituitari, yang menyimpan mereka sampai mereka dibutuhkan. Hormon termasuk hormon antidiuretik dan oksitosin.
·                     Hormon antidiuretik merangsang ginjal untuk menghemat air dengan memproduksi urine lebih pekat.
·                     Oksitosin merangsang kontraksi persalinan, diantara fungsi lainnya.
.
Sumber: http://budisma.net/2015/01/kelenjar-endokrin-hormon-dan-fungsinya.html
Gmr. 2  Hipotalamus
 Hipotalamus dan kelenjar hipofisis adalah terletak berdekatan di bagian bawah otak.


2.Kelenjar pituitari
            Kelenjar pituitari seukuran kacang melekat pada hipotalamus oleh tangkai tipis (lihat Gambar di atas). Ini terdiri dari dua lobus seperti bola. Lobus posterior (belakang) menyimpan hormon dari hipotalamus. Lobus anterior (depan) mengeluarkan hormon hipofisis. Beberapa hormon hipofisis dan efek mereka tercantum dalam Tabel di bawah ini. Kebanyakan hormon hipofisis mengendalikan kelenjar endokrin lainnya. Itu sebabnya hipofisis sering disebut “master gland” dari sistem endokrin.
Tabel.1 Hormon
Hormon
Target
Mempengaruhi 
hormon adrenokortikotropik (ACTH)
kelenjar adrenal
Merangsang korteks setiap kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon tersebut.
Thyroid-stimulating hormone (TSH)
Kelenjar tiroid
Merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresi hormon tiroid.
Hormon pertumbuhan (GH)
Badan sel
Merangsang sel-sel tubuh untuk mensintesis protein dan tumbuh.
Follicle-stimulating hormone (FSH)
Ovarium, testis
Merangsang ovarium untuk mengembangkan telur matang; merangsang testis untuk memproduksi sperma.
Luteinizing hormone (LH)
Ovarium, testis
Merangsang ovarium dan testis untuk mensekresikan hormon seks; merangsang ovarium untuk melepaskan telur.
prolaktin (PRL)
kelenjar susu
Merangsang kelenjar susu untuk menghasilkan susu.

Sumber: (Evelyn C, 2002)


3. Kelenjar Hipofisis
           Kelenjar hipofisis terletak di dasar otak besar. Kelenjar hipofisis disebut juga master gland karena sekresinya berperan mengatur sekreasi kelenjar endokrin lainya.
  1. Lobus anterior hipofisis
                Lobus anterior hipofisis menghasilkan  bermacam-macam hormon sebagai berikut:
1.      Somatotrophic Hormone (STH)
Somatotrophic hormone (hormon somatotrofik) disebut juga hormon pertumbuhan ( growth hormone/GH) karena berfungsi untuk pertumbuhan.
2.      Luteotropin Hormone (LTH)
Hormon ini disebut juga prolaktin. Fungsinya merangsang kelenjar air susu untuk menyekresikan  air susu.
3.      Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
Hormon ini berfungsi merangsang sekresi kelenjar tiroid.
4.      Adrenorcoticotrophic Hormone (ACTH)
Fungsi hormon ini untuk mengendalikan kelenjar korteks adrenal.
5.      Gonadotropic Hormone (GH)
             Gonadotropic hormone merupakan kelenjar kelamin yang terdiri atas follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Pada pria,FSH berfungsi mempengaruhi spermatogenesis,sedangkan pada wanita berfungsi merangsang pemasakan folikel dalam ovarium.
      2.Lobus Intermedia  Hipofisis
            Bagian ini menghasilkan melanocyte stimulating hormone (MSH) yang berfungsi mengatur perubahan warna kulit.
     3.Lobus Posterior Hipofisis
           Bagian ini menghasilkan dua bagian hormon, yaitu Vasopresin yang mempengaruhi tekanan darah serta Oksitosin yang berfungsi membantu proses kelahiran pada wanita.
4.Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)
       Kelenjar tiroid terletak di kiri dan di kanan trakea di daerah faring, dekat  jakun. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin, triidotironin, dan kalsironin. Hormon_hormon ini berfungsi mempengaruhi metabolisme sel, mempengaruhi pertumbuhan, dan mempengaruhi perubahan tiroksin.
      Kelebihan (hipersekresi) tiroksin pada orang dewasa akan mengakibatkan penyakit morbus basedow. Tanda_tanda penyakit ini, antara lain metabolisme meningkat, denyut jantung cepat, gugup, emosional, pelupuk mata melebar, dan bola mata menonjol. Hipersekresi tiroid pada anak_anak menyebabkan gigantisme (pertumbuhan raksasa). Sementara itu, kekurangan (hiposekresi) tiroksin pada orang dewasa menyebabkan miksedema. Gejala ini ditandai dengan kegemukan yang luar biasa (obesitas) dan kecerdasan menurun. Hiposekresi tiroksin pada anak-anak menyebabkan kretinisme , yaitu pertumbuhan kerdil dan kemunduran mental.
      Hormon tiroksin mengandung banyak yodium. Kekurangan yodium dalam jangka panjang dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar tiroid. Hal itu terjadi kerena kelenjar  tiroid harus bekerja keras memproduksi tiroksin dengan bahan baku (yodium) yang kurang. Pembengkakan kelenjar tiroid menimbulkan penyakit gondok.
       Hormon kalsitonin berfungsi menjaga keseimbangan ion kalsium (Ca2+) dalam darah. Jika ion Ca2+ dalam darah meningkat, hormon kalsitonin juga meningkat dan akan mendapatkan ion Ca2+ tersebut dalam tulang (Philip E.P, 2001) .
5. Kelenjar Paratiroid (kelenjar Anak Gondok)
           Kelenjar paratiroid terletak disebelah dorsal kelenjar tiroid. Fungsinya menghasilkan hormon parathormon yang bertugas mengatur pertukaran zat kapur Ca dan posfor dalam darah. Apabila kadar Ca dalam darah rendah,parathormon akan mempengaruhi zat kapur dalam tulang agar larut dan masuk dalam darah menjadi ion Ca2+.
        Hipersekresi parathormon menyebabkan Ca dalam darah naik sehingga mengakibatkan pengendapan zat kapur pada ginjal (batu ginjal). Namun, apabila terjadi hiposekresi parathormon akan menyebabkan tetanus.
6. Kelenjar Epifisis
      Sampai sekarang peranan kelenjar epifisis pada manusisa belum diketahui. Namun, kelenjar epifisis pada katak berfungsi untuk mengatur pigmen melanin. Peranannya adalah saat katak dalam kondisi yang tidak menguntungkan, pigmen melanin akan mengumpul dan berakibat  kulit katak menjadi pucat.
7. Kelenjar Timus
      Fungsi kelenjar timus, untuk menimbun hormon somatotropin (hormon pertumbuhan) dalam masa pertumbuhan. Kelenjar timus berhenti bekerja setelah masa remaja.
8. Kelenjar Suprarenalis (Kelenjar Anak Ginjal/Kelenjar Adrenal)
         Kelenjar terdiri atas dua bagian, yaitu korteks dan medulla.
   1. Korteks (Bagian Kulit)
       Bagian ini menghasilkan
   a) Mineralokortikoid yang berfungsi menyerap ion Na dari darah dan mengatur reabsorpsi air pada ginjal.
   b) Glukokoritikoid, yang berperan menaikkan kadar glikogen.
   c) Androgen, yang bersama- sama dengan kelenjar gonad menentukan sifat kelamin sekunder pada pria.
   2. Medula (Bagian Dalam)
          Bagian ini menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) yang berfungsi
   a) memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit serta kelenjar mukosa.
   b) mengendurkan otot polos batang tenggorok sehingga melapangkan pernapasan.
  c) menaikkan kadar gula darah dan memengaruhi pemecahan glikogen dalam hati (glikogenolisis).


9. Kelenjar Langerhans
          Kelenjar Langerhans terdapat di dalam pankreas. Tugasnya menghasilkan hormon insulin. Fungsi hormon ini besifat antagonis dengan fungsi hormon adrenalin, yaitu mengubah gula menjadi glikogen dalam hati dan otot. Hiposekresi insulin menyebabkan penyakit  diabetes mellitus (kencing manis) (Evi L. D, 2014).

10. Kelenjar Kelamin (Gonad)
       Kelenjar kelamin di bagi dua, yaitu pada pria dan wanita.
  1) Kelenjar Kelamin Pria
           Kelenjar kelamin pria adalah testis. Fungsinya menghasilkan sperma, hormon androgen, dan hormon testosteron. Hormon androgen berfungsi mendukung pembentukan sperma, mendorong perkembangan dan pemeliharaan karakteristik seks sekunder jantan. Adapun fungsi hormon testosteron hampir sama dengan androgen. Selain itu, testosteron juga bertanggung jawab terhadap percepatan pertumbuhan remaja. Testosteron berfungsi dalam spermatogenesis dan  berefek negative terhadap sekresi LH (Luteinizing  Hormon).
  2) Kelenjar Kelamin Wanita
Kelenjar kelamin wanita berupa ovarium yang menghasilkan hormon estrogen, hormon progesterone, dan sel telur (ovum). Fungsi estrogen untuk merangsang pertumbuhan dinding uterus, mendorong perkembangan dan pemeliharaan karakteristik seks sekunder betina. Fungsi progesterone untuk mengatur pertumbuhan plasenta, menghambat sekresi FSH, dan melancarkan air susu bagi ibu yang menyusui (Syafuddin,  2006)







3.4 Penyakit Dan Gangguan Medis Pada  Sistem  Endokrin
Macam-macam penyakit endokrin
            Ada berbagai jenis penyakit pada sistem endokrin. Diabetes adalah penyakit pada sistem endokrin yang paling umum didiagnosis. Gangguan endokrin lainnya termasuk:
1.      Insufisiensi adrenal
Penyakit ini disebabkan karena kelenjar adrenal merilis terlalu sedikit hormon kortisol dan kadang-kadang, aldosteron. Gejala termasuk kelelahan, sakit perut, dehidrasi, dan perubahan kulit. Penyakit Addison adalah jenis insufisiensi adrenal.
2.      Penyakit Cushing
Kelebihan hormon kelenjar hipofisis menyebabkan kelenjar adrenal terlalu aktif. Kondisi serupa disebut sindrom Cushing dapat terjadi pada manusia, terutama anak-anak, yang mengkonsumsi obat kortikosteroid.
3.      Gigantisme (akromegali) dan masalah hormon pertumbuhan lainnya
Jika kelenjar pituitari memproduksi hormon pertumbuhan terlalu banyak, tulang anak dan bagian tubuh dapat tumbuh dengan cepat. Jika kadar hormon pertumbuhan terlalu rendah, seorang anak dapat mengalami pertumbuhan yang lambat.
4.      Hipertiroidisme
Kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, yang menyebabkan penurunan berat badan, denyut jantung yang cepat, berkeringat, dan gelisah. Penyebab paling umum untuk tiroid yang terlalu aktif adalah gangguan autoimun yang disebut penyakit Grave.
5.      Hipotiroidisme
Kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup, menyebabkan kelelahan, sembelit, kulit kering, dan depresi. Kelenjar kurang aktif dapat menyebabkan perkembangan melambat pada anak-anak. Beberapa jenis hipotiroidisme hadir pada saat lahir.



6.      Hipopituitarisme
Rilis kelenjar hipofisis sedikit atau tidak ada hormon. Ini mungkin disebabkan oleh sejumlah penyakit yang berbeda. Wanita dengan kondisi ini mungkin berhenti mendapatkan siklus menstruasi mereka.
7.      Multiple Neoplasia Endokrin I dan II (MEN I dan II MEN)
Penyakit ini disebabkan kondisi genetik yang diturunkan melalui keluarga. Mereka menyebabkan tumor dari paratiroid, adrenal, dan kelenjar tiroid, menyebabkan kelebihan hormon.
8.      Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Kelebihan androgen mengganggu perkembangan telur dan pembebasan mereka dari indung telur perempuan. PCOS adalah penyebab utama infertilitas.
9.      Pubertas prekoks (dini)
Abnormal pubertas dini yang terjadi ketika kelenjar memberitahu tubuh untuk melepaskan hormon seks terlalu cepat dalam hidup ( Evelyn C. 2011) .

















BAB  4
  KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
1.      Sistem endokrin adalah control kelenjar tanpa saluran ( ductiess ) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan di bawah oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh yang selanjutnya akan menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi suatu tindakan.
2.      Organ endokrin  yang terdapat berikut:
o   Kelenjar Hipofisis, lobus anterior dan posterior.
o   Kelenjar Tiroid dan Paratiroid,
o   Kelenjar Suprarenal,kortek dan medula, dan
o   Kelenjar timus dan barang kali juga badan Pineal.

3.      Macam-macam penyakit endokrin
o   Insufisiensi adrenal
o   Penyakit Cushing
o   Gigantisme (akromegali) dan masalah hormon pertumbuhan lainnya
o   Hipertiroidisme
o   Hipotiroidisme
o   Hipopituitarisme
o   Multiple Neoplasia Endokrin I dan II (MEN I dan II MEN)
o   Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
o   Pubertas prekoks (dini) (Evelyn C. 2011)
4.2  Saran
            Diharapkan kepada setiap mahasiswa agar lebih berperan aktit dalam pelaksaan sebuah tugas agar menghasilkan kreatifitas yang lebih baik kedepannya. Dan kepada pihak Kampus agar memperhatikan perbendaharaan buku- buku dalam perpustakaan agar mahasiswa mudah memperoleh berbagai sumber.

DAFTAR PUSTAKA

Luwita, Dwisang Evi, S.Si.2014. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat dan           Paramedis.Tangerang Selatan : Binarupa Aksara.
Mansjoer, Arif dan Suprohaita. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Tangerang         Selatan : Media Aesculapius.
Pack, E Philip, Ph. 2001. Anatomi dan Fisiologi  –    Bandung: Pakar Raya.
Pearsce, Evelyn C. 2011. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis - Jakarta : PT.  Gramedia Pustaka Utama.
Pearce, Evelyn C. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis - Jakarta : PT.     Gramedia Pustaka Utama.
Rubin , M. R. & J. Sliney Jr. 2014. Therapy of hypoparathyroidism with intact       parathyroid hormone. Jurnal Keperawatan Bina Medika, Jakarta
Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem edisi 6 – Jakarta    : EGC.
Syafuddin. 2009. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan edisi 2 -         Jakarta : Salemba Medika.
Syafuddin. 2006. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa perawat edisi 3 – Jakarta :     EGC.
Syamsuri Istamar.(2004). Biologi Untuk SMA. Jakarta : Erlangga.