MAKALAH
FISIKA
FLUIDA
Disusun Oleh Kelompok 2
Atep
Syahrul Amin 24032116106
Diky
Saputra 24032116108
Gilang
Yoga 24032116111
Irwan
Sanjaya 24032116114
Rizal
Al Fiqri 24032116118
PROGRAM
STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
GARUT
2016
KATA
PENGANTAR
Rasa syukur yang sangat mendalam
kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang diberikan kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Salam dan salawat
semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, serta para
sahabatnya.
Makalah Fisika yang Anda baca saat
ini berjudul FLUIDA. Makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik,
tak lepas dari banyaknya pihak-pihak yang turut membantu. Olehnya itu, dengan
segala kerendahan hati, kami ucapkan banyak terima kasih. Namun, kami pun
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik dari
para pembacalah yang kami harapkan demi perbaikan makalah ini kedepannya.
Semoga makalah dapat memberikan
informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan Fisika bagi kita semua.
Garut,
Desember 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang....................................................................... 4
B. Tujuan.................................................................................... 4
C. Rumusan
Masalah.................................................................. 4
BAB
II PEMBAHASAN
1.
Pengertian Fluida.................................................................... 5
2.
Fluida Statis........................................................................... 5
3.
Fluida Dinamis....................................................................... 15
4.
Contoh Soal........................................................................... 20
BAB
III KESIMPULAN DAN PENUTUP.................................... 23
DAFTAR
PUSTAKA..................................................................... 24
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Suatu zat yang mempunyai kemampuan
mengalir dinamakan Fluida. Cairan adalah salah satu jenis fluida yang mempunyai
kerapatan mendekati zat padat. Letak partikelnya lebih merenggang karena gaya
interaksi antar partikelnya lemah. Gas juga merupakan fluida yang interaksi
antar partikelnya sangat lemah sehingga diabaikan.
fluida dapat ditinjau sebagai sistem
partikel dan kita dapat menelaah sifatnya dengan menggunakan konsep mekanika
partikel. Apabila fluida mengalami gaya geser maka akan siap untuk mengalir.
Jika kita mengamati fluida dinamis misalnya pada semprotan parfum. Berdasarkan
uraian diatas, maka pada makalah ini akan dibahas mengenai fluida dinamis.
B.
TUJUAN
a) Untuk
mengetahui pengertian dari Fluida Statis dan fluida dinamis
b) Untuk
mengetahui sifat- sifat fluida
c) Untuk
mengetahui pengertian tekanan hidrostatis
d) Untuk
mengetahui besaran- besaran dalam fluida
C.
RUMUSAN MASALAH
a) Apa
pengertian dari Fluida Statis dan fluida dinamis
b) Apa
sifat- sifat Fluida Statis
c) Apa
itu Tekanan Hidrostatis
d) Apa
saja besaran-besaran dalam fluida dinamis
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN FLUIDA
FLUIDA Fluida adalah
zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat car, air dan gas karena kedua
zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras atau seluruh zat
padat tidak digolongkan kedalam fluida karena tidak bisa mengalir. Susu, minyak
pelumas, dan air merupakan contoh zat cair. dan Semua zat cair itu dapat
dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu
tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat
gas juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin
merupakan contoh udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di
dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung
di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat mengapung atau melayang di
dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup juga bersirkulasi di dalam
tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari. Fluida ini dapat kita
bagi menjadi dua bagian yakni:
1. Fluida
statis
2. Fluida Dinamis
1.
FLUIDA STATIS
Fluida Statis adalah
fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam keadaan
bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida tersebut atau
bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan
kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya geser. Contoh fenomena
fluida statis dapat dibagi menjadi statis sederhana dan tidak sederhana. Contoh
fluida yang diam secara sederhana adalah air di bak yang tidak dikenai gaya
oleh gaya apapun, seperti gaya angin, panas, dan lain-lain yang mengakibatkan
air tersebut bergerak. Contoh fluida statis yang tidak sederhana adalah air
sungai yang memiliki kecepatan seragam pada tiap partikel di berbagai lapisan
dari permukaan sampai dasar sungai. Cairan yang berada dalam bejana mengalami
gaya-gaya yang seimbang sehingga cairan itu tidak mengalir. Gaya dari sebelah
kiri diimbangi dengan gaya dari sebelah kanan, gaya dari atas ditahan dari
bawah. Cairan yang massanya M menekan dasar bejana dengan gaya sebesar Mg. Gaya
ini tersebar merata pada seluruh permukaan dasar bejana. Selama cairan itu
tidak mengalir (dalam keadaan statis), pada cairan tidak ada gaya geseran
sehingga hanya melakukan gaya ke bawah oleh akibat berat cairan dalam kolom
tersebut.
Sifat- Sifat Fluida
Sifat fisis fluida dapat
ditentukan dan dipahami lebih jelas saat fluida berada dalam keadaan diam
(statis). Sifat-sifat fisis fluida statis ini di antaranya, massa jenis,
tegangan permukaan, kapilaritas, dan viskositas.
1. Massa Jenis
Pernahkah Anda
membandingkan berat antara kayu dan besi? Benarkah pernyataan bahwa besi lebih
berat daripada kayu? Pernyataan tersebut tentunya kurang tepat, karena
segelondong kayu yang besar jauh lebih berat daripada sebuah bola besi.
Pernyataan yang tepat untuk perbandingan antara kayu dan besi tersebut, yaitu
besi lebih padat daripada kayu. Anda tentu masih ingat, bahwa setiap benda
memiliki kerapatan massa yang berbeda-beda serta merupakan sifat alami dari
benda tersebut. Dalam Fisika, ukuran kepadatan (densitas) benda homogen disebut
massa jenis, yaitu massa per satuan volume. Jadi massa jenis adalah pengukuran
massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka
semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda
merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki
massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah
daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya
air). Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3)
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis
yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki
massa jenis yang sama. Secara matematis, massa jenis dituliskan sebagai
berikut.
dengan: m = massa (kg atau g),
V = volume (m3 atau cm3), dan
ρ =
massa jenis (kg/m3 atau g/cm3).
Jenis beberapa bahan dan
massa jenisnya dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel Massa Jenis atau Kerapatan Massa
(Density)
Bahan
|
Massa
Jenis (g/cm3)
|
Nama
Bahan
|
Massa
Jenis (g/cm3)
|
AIR
|
1,00
|
GLISERIN
|
1,26
|
ALUMUNIUM
|
2,7
|
KUNINGAN
|
8,6
|
BAJA
|
7,8
|
PERAK
|
10,5
|
BENZENA
|
0,9
|
PLATINA
|
21,4
|
BESI
|
7,8
|
RAKSA
|
13,6
|
EMAS
|
19,3
|
TEMBAGA
|
8,9
|
ES
|
0,92
|
TIMAH HITAM
|
11,3
|
ETIL ALKOHOL
|
0,81
|
UDARA
|
0.0012
|
2. Tegangan permukaan
Mari kita amati sebatang
jarum atau sebuah silet yang kita buat terapung di permukaan air sebagai benda
yang mengalami tegangan permukaan. Tegangan permukaan disebabkan oleh interaksi
molekul-molekul zat cair dipermukaan zat cair. Di bagian dalam cairan sebuah
molekul dikelilingi oleh molekul lain disekitarnya, tetapi di permukaan cairan
tidak ada molekul lain dibagian atas molekul cairan itu. Hal ini menyebabkan
timbulnya gaya pemulih yang menarik molekul apabila molekul itu dinaikan
menjauhi permukaan, oleh molekul yang ada di bagian bawah permukaan cairan.
Sebaliknya jika molekul di permukaan cairan ditekan, dalam hal ini
diberi jarum atau silet, molekul bagian bawah permukaan akan memberikan gaya
pemulih yang arahnya ke atas, sehingga gaya pemulih ke atas ini dapat menopang
jarum atau silet tetap di permukaan air tanpa tenggelam. Gaya ke atas untuk
menopang jarum atau silet agar tidak tenggelam merupakan perkalian koefisien
tegangan permukaan dengan dua kali panjang jarum. Panjang jarum disini adalah
permukaan yang bersentuhan dengan zat cair. Jadi dapat kita simpulkan bahwa
pengertian dari tegangan permukaan adalah kecenderungan permukaan zat cair
untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan
elastis.
3.
Kapilaritas
Tegangan permukaan
ternyata juga mempunyai peranan pada fenomena menarik, yaitu kapilaritas.
Contoh peristiwa yang menunjukkan kapilaritas adalah minyak tanah, yang dapat
naik melalui sumbu kompor. Selain itu, dinding rumah kita pada musim hujan
dapat basah juga terjadi karena adanya gejala kapilaritas. Untuk membahas
kapilaritas,
kita perhatikan sebuah
pipa kaca dengan diameter kecil (pipa kapiler) yang ujungnya terbuka saat
dimasukkan ke dalam bejana berisi air. Kita dapat menyaksikan bahwa permukaan
air dalam pipa akan naik. Lain hasilnya jika kita mencelupkan pipa tersebut ke dalam
bejana berisi air raksa. Permukaan air raksa dalam tabung akan turun atau lebih
rendah daripada permukaan air raksa dalam bejana. Gejala inilah yang disebut
dengan gejala kapilaritas. Pada kejadian ini, pipa yang digunakan adalah pipa
kapiler. Oleh karena itu, gejala kapilaritas adalah gejala naik turunnya zat
cair dalam pipa kapiler. Permukaan zat cair yang berbentuk cekung atau cembung
disebut meniskus. Permukaan air pada dinding kaca yang berbentuk cekung disebut
meniskus cekung, sedangkan permukaan air raksa yang berbentuk cembung disebut
meniskus cembung. Penyebab dari gejala kapiler adalah adanya adhesi dan kohesi.
Kohesi adalah gaya tarik menarik antar molekul yang sama jenisnya. Gaya ini
menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain tidak dapat menempel karena
molekulnya saling tolak menolak. sedangkan adhesi adalah gaya tarik menarik
antar molekul yang berbeda jenisnya. Gaya ini menyebabkan antara zat yang satu
dengan yang lain dapat menempel dengan baik karena molekulnya saling tarik
menarik atau merekat. Pada gejala kapilaritas pada air, air dalam pipa kapiler
naik karena adhesi antara partikel air dengan kaca lebih besar daripada kohesi
antar partikel airnya. Sebaliknya, pada gejala kapilaritas air raksa, adhesi
air raksa dengan kaca lebih kecil daripada kohesi antar partikel air raksa.
Oleh karena itu, sudut kontak antara air raksa dengan dinding kaca akan lebih
besar daripada sudut kontak air dengan dinding kaca. Kenaikan atau penurunan
zat cair pada pipa kapiler disebabkan oleh adanya tegangan permukaan yang
bekerja pada keliling persentuhan zat cair dengan pipa. Berikut ini beberapa
contoh yang menunjukkan gejala kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari:
a. Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor sehingga kompor bisa dinyalakan.
a. Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor sehingga kompor bisa dinyalakan.
b. Kain
dan kertas isap dapat menghisap cairan.
c. Air dari akar dapat naik pada batang
pohon melalui pembuluh kayu.
Selain keuntungan,
kapilaritas dapat menimbulkan beberapa masalah berikut ini : Air hujan merembes
dari dinding luar, sehingga dinding dalam juga basah. Air dari dinding bawah
rumah merembes naik melalui batu bata menuju ke atas sehingga dinding
rumah lembab.
4. Viskositas
Viskositas merupakan pengukuran dari
ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun tegangan. Pada masalah
sehari-hari (dan hanya untuk fluida), viskositas adalah "Ketebalan"
atau "pergesekan internal". Oleh karena itu, air yang
"tipis", memiliki viskositas lebih rendah, sedangkan madu yang
"tebal", memiliki viskositas yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin
rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida
tersebut. Viskositas menjelaskan ketahanan internal fluida untuk mengalir dan
mungkin dapat dipikirkan sebagai pengukuran dari pergeseran fluida. Seluruh
fluida (kecuali superfluida) memiliki ketahanan dari tekanan dan oleh karena
itu disebut kental, tetapi fluida yang tidak memiliki ketahanan tekanan dan
tegangan disebut fluide ideal.
Tekanan Hidrostatis
Tekanan adalah gaya yang
bekerja tegak lurus pada suatu permukaan bidang dan dibagi luas permukaan
bidang tersebut. Secara matematis, persamaan tekanan dituliskan sebagai
berikut.
p= F/ A
dengan: F = gaya (N),
A = luas permukaan (m2), dan
p = tekanan (N/m2 = Pascal).
Persamaan diatas menyatakan
bahwa tekanan p berbanding terbalik dengan luas permukaan bidang tempat gaya
bekerja. Jadi, untuk besar gaya yang sama, luas bidang yang kecil akan
mendapatkan tekanan yang lebih besar daripada luas bidang yang besar. Tekanan
Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Tekanan hidrostatis
disebabkan oleh fluida tak bergerak. Tekanan hidrostatis yang dialami oleh
suatu titik di dalam fluida diakibatkan oleh gaya berat fluida yang berada di
atas titik tersebut. Jika besarnya tekanan hidrostatis pada dasar tabung
adalah p, menurut konsep tekanan, besarnya p dapat dihitung dari perbandingan
antara gaya berat fluida (F) dan luas permukaan bejana (A).
p= F/A
Gaya berat fluida
merupakan perkalian antara massa fluida dengan percepatan gravitasi Bumi,
ditulis
p= massa x gravitasi bumi
/ A
Oleh karena m = ρ V,
persamaan tekanan oleh fluida dituliskan sebagai
p = ρVg / A
Volume fluida di dalam
bejana merupakan hasil perkalian antara luas permukaan bejana (A) dan tinggi
fluida dalam bejana (h). Oleh karena itu, persamaan tekanan di dasar bejana
akibat fluida setinggi h dapat dituliskan menjadi
p= ρ(Ah) g / A = ρ h
g
Jika tekanan hidrostatis
dilambangkan dengan ph, persamaannya dituliskan sebagai berikut.
Ph = ρ g h ph = tekanan
hidrostatis (N/m2),
ρ = massa jenis fluida
(kg/m3),
g = percepatan gravitasi
(m/s2), dan
h = kedalaman titik dari
permukaan fluida (m). Semakin tinggi dari permukaan Bumi, tekanan udara akan
semakin berkurang. Sebaliknya, semakin dalam Anda menyelam dari permukaan laut
atau danau, tekanan hidrostatis akan semakin bertambah. Hal tersebut disebabkan
oleh gaya berat yang dihasilkan oleh udara dan zat cair. Anda telah mengetahui
bahwa lapisan udara akan semakin tipis seiring bertambahnya ketinggian dari
permukaan Bumi sehingga tekanan udara akan berkurang jika ketinggian bertambah.
Adapun untuk zat cair, massanya akan semakin besar seiring dengan bertambahnya
kedalaman. Oleh karena itu, tekanan hidrostatis akan bertambah jika kedalaman
bertambah.
Contoh menghitung tekanan
hidrostatis.
Tabung setinggi 30 cm
diisi penuh dengan fluida. Tentukanlah tekanan hidrostatis pada dasar tabung,
jika g = 10 m/s2 dan tabung berisi:
a. air,
b. raksa, dan
c.
gliserin.
Gunakan data massa jenis
pada Tabel
Jawab: Diketahui: h = 30 cm dan g = 10 m/s2.
Jawab: Diketahui: h = 30 cm dan g = 10 m/s2.
Ditanya : a.
Ph air b. Ph raksa c. Ph gliserin
Jawab : a.
Tekanan hidrostatis pada dasar tabung yang berisi air:
Ph = ρ gh = (1.000 kg/m3) (10 m/s2) (0,3 m) =
3.000 N/m2
b. Tekanan hidrostatis pada dasar tabung
yang berisi air raksa:
Ph = ρ gh = (13.600 kg/m3)
(10 m/s2) (0,3 m) = 40.800 N/m2
c. Tekanan hidrostatis pada dasar tabung
yang berisi gliserin:
Ph = ρ gh = (1.260 kg/m3)
(10 m/s2) (0,3 m) = 3.780 N/m2
Prinsip tekanan
hidrostatis ini digunakan pada alat-alat pengukur tekanan. Alat-alat pengukur
tekanan yang digunakan untuk mengukur tekanan gas, di antaranya sebagai
berikut.
a. Manometer Pipa
Terbuka Manometer pipa terbuka adalah alat pengukur tekanan gas
yang paling sederhana. Alat ini berupa pipa berbentuk U yang berisi zat cair.
Ujung yang satu mendapat tekanan sebesar p (dari gas yang hendak diukur
tekanannya) dan ujung lainnya berhubungan dengan tekanan atmosfir (p0).
b. Barometer
Barometer raksa ini
ditemukan pada 1643 oleh Evangelista Torricelli, seorang ahli Fisika dan
Matematika dari Italia. Barometer adalah alat untuk mengukur tekanan udara.
Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, dimana tekanan udara yang
tinggi menandakan cuaca bersahabat, sedangkan tekanan udara rendah menandakan
kemungkinan badai. Ia mendefinisikan tekanan atmosfir dalam bukunya yang
berjudul “A Unit of Measurement, The Torr” Tekanan atmosfer (1 atm) sama dengan
tekanan hidrostatis raksa (mercury) yang tingginya 760 mm. Cara mengonversikan
satuannya adalah sebagai berikut.
ρ raksa × percepatan
gravitasi Bumi × panjang raksa dalam tabung atau
(13.600 kg/cm3 )(9,8
m/s2)(0,76 m) = 1,103 × 105 N/m2
Jadi, 1 atm = 76 cmHg =
1,013 × 105 N/m2
c. Pengukur Tekanan
Ban
Alat ini digunakan untuk
mengukur tekanan udara di dalam ban. Bentuknya berupa silinder panjang yang di
dalamnya terdapat pegas. Saat ujungnya ditekankan pada pentil ban, tekanan
udara dari dalam ban akan masuk ke dalam silinder dan menekan pegas. Besarnya
tekanan yang diterima oleh pegas akan diteruskan ke ujung lain dari silinder
yang dihubungkan dengan skala. Skala ini telah dikalibrasi sehingga dapat
menunjukkan nilai selisih tekanan udara luar (atmosfer) dengan tekanan udara
dalam ban.
2.
FLUIDA DINAMIS
Pengertian Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Untuk
memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai
kecepatan yang konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami
perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak mengalami
putaran-putaran).
Dalam kehidupan
sehari-hari, banyak sekali hal yang berkaitan dengan fluida dinamis ini.
Besaran-besaran dalam fluida dinamis
Debit aliran (Q)
Jumlah volume fluida yang
mengalir persatuan waktu, atau:
Dimana :
Q
= debit aliran (m3/s)
A
= luas penampang (m2)
V
= laju aliran fluida (m/s)
Aliran fluida sering
dinyatakan dalam debit aliran.
Dimana :
Q = debit
aliran (m3/s)
V = volume
(m3)
t
= selang waktu (s)
Persamaan Kontinuitas
Air yang mengalir di dalam pipa air
dianggap mempunyai debit yang sama di sembarang titik. Atau jika ditinjau 2
tempat, maka: Debit aliran 1 = Debit aliran 2, atau :
Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli adalah hukum yang
berlandaskan pada hukum kekekalan energi yang dialami oleh aliran fluida. Hukum
ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p), energi kinetik per satuan volume, dan
energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama pada setiap titik
sepanjang suatu garis arus. Jika dinyatakan dalam persamaan menjadi :
Dimana :
p = tekanan air (Pa)
v = kecepatan air (m/s)
g = percepatan gravitasi
h = ketinggian air
Penerapan dalam teknologi
Pesawat Terbang
Gaya angkat pesawat terbang bukan karena
mesin, tetapi pesawat bisa terbang karena memanfaatkan hukum bernoulli yang
membuat laju aliran udara tepat di bawah sayap, karena laju aliran di atas
lebih besar maka mengakibatkan tekanan di atas pesawat lebih kecil daripada
tekanan pesawat di bawah.
Akibatnya terjadi gaya angkat pesawat dari
hasil selisih antara tekanan di atas dan di bawah di kali dengan luas efektif
pesawat.
Keterangan:
ρ = massa jenis udara (kg/m3)
va= kecepatan aliran udara pada bagian atas
pesawat (m/s)
vb= kecepatan aliran udara pada bagian
bawah pesawat (m/s)
F = Gaya angkat pesawat (N)
Penyemprot Parfum dan Obat Nyamuk
Prinsip kerja yang dilakukan dengan
menghasilkan laju yang lebih besar pada ujung atas selang botol sehingga
membuat tekanan di atas lebih kecil daripada tekanan di bawah. Akibatnya cairan
dalam wadah tersebut terdesak ke atas selang dan lama kelamaan akan menyembur
keluar.
3.
CONTOH SOAL
Contoh soal tekanan dan pembahasan
Didalam tabung gelas terdapat minyak setinggi 20 cm. Dengan mengabaikan tekanan udara luar, tekanan yang terjadi pada dasar tabung adalah 1600 N/m2. Jika g = 10 m/s2 maka massa jenis minyak adalah...
Contoh soal hukum Archimedes dan pembahasan
Sebuah batu volume 0,5 m3 tercelup seluruhnya kedalam zat cair yang massa jenisnya 1,5 gr/cm3. Jika percepatan gravitasi g = 10 m/s2 maka batu akan mendapat gaya ke atas sebesar...
Contoh soal persamaan kontinuitas
Kecepatan fluida ideal pada penampang A1 = 20 m/s. Jika luas penampang A1 = 20 cm2 dan A2 = 5 cm2 maka kecepatan fluida pada penampang A2 adalah...
Contoh soal asas Bernoulli dan pembahasan
Nomor 1
Sebuah bak yang besar berisi air dan terdapat sebuah kran seperti gambar. Maka kecepatan semburan air yang keluar adalah...
Pembahasan:
Diketahui:
h = 85 cm
h2 = 40 cm
Ditanya: v = ...
Jawab:
a. Terlebih dahulu hitung (h1).
h1 = 85 cm – 40 cm = 45 cm = 0,45 m
b. Menghitung (v)
v = √2 . g . h1= √2 . 10 . 0,45
v = √9 = 3 m/s
Sebuah bak yang besar berisi air dan terdapat sebuah kran seperti gambar. Maka kecepatan semburan air yang keluar adalah...
Pembahasan:
Diketahui:
h = 85 cm
h2 = 40 cm
Ditanya: v = ...
Jawab:
a. Terlebih dahulu hitung (h1).
h1 = 85 cm – 40 cm = 45 cm = 0,45 m
b. Menghitung (v)
v = √2 . g . h1= √2 . 10 . 0,45
v = √9 = 3 m/s
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Fluida adalah suatu bentuk materi
yang mudah mengalir misalnya zat cair dan gas. Sifat kemudahan mengalir dan
kemampuan untuk menyesuaikan dengan tempatnya berada merupakan aspek yang
membedakan fluida dengan zat benda tegar.
Dalam kehidupan sehari-hari, dapat
ditemukan aplikasi Hukum Bernoulli yang sudah banyak diterapkan pada sarana dan
prasarana yang menunjang kehidupan manusia masa kini seperti untuk menentukan
gaya angkat pada sayap dan badan pesawat terbang, penyemprot parfum, penyemprot
racun serangga dan lain sebagainya.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Terima Kasih pada semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini juga sumber-sumber yang
telah membantu kami dalam melengkapi materi makalah ini.
Kami banyak berharap para pembaca
yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi
sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca
yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment