TUGAS
BIOLOGI
Atep
Syahrul Amin
NPM:
24032116106
Program
Studi S1 Peternakan
Fakultas
Pertanian
UNIVERSITAS
GARUT
2016
1. Perbedaan sel hewan dan tumbuhan
1. Sel
Hewan
* tidak memiliki dinding sel
* tidak memiliki butir plastida
* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku
* jumlah mitokondria relatif banyak
* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
* sentrosom dan sentriol tampak jelas
* tidak memiliki dinding sel
* tidak memiliki butir plastida
* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku
* jumlah mitokondria relatif banyak
* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
* sentrosom dan sentriol tampak jelas
* memiliki lisosom
2. Sel
Tumbuhan
* memiliki dinding sel
* memiliki butir plastida
* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
* vakuola sedikit tapi ukurannya besar
* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas
* memiliki dinding sel
* memiliki butir plastida
* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
* vakuola sedikit tapi ukurannya besar
* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas
* tidak memiliki lisosom
2. Jaringan Pada Hewan
A. Jaringan Meristematik
Jaringan
meristematik adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah. Jaringan ini
terdapat pada fase embrio. Pada tubuh manusia dan hewan vertebrata, jaringan
meristematik terdapat hanya pada bagian tertentu. Misalnya, pada ujung tulang
pipa yang masih muda dan pada sumsum tulang belakang yang membentuk sel-sel
darah.
B. Jaringan Epitel atau Jaringan Kulit
Jaringan
epitel merupakan jaringan yang menutupi jaringan lain. Jaringan ini meliputi
epitel sederhana dan epitel berlapis. Jaringan epitel sederhana hanya terdiri
dari satu lapis sel. Contohnya adalah jaringan epitel pipa sebelah dalam.
Jaringan epitel berlapis terdiri atas beberapa lapis sel. Contohnya epitel usus
dan saluran pernafasan. Jaringan epitel ada yang bersilia, misalnya pada
saluran pernafasan. Silia tersebut berguna untuk menerima rangsangan dari luar,
misalnya jika ada debu kita akan bersin. Epitel yang berada di luar tubuh
biasanya disebut epidermis (epi = tepi, dan derm = kulit) misalnya pada kulit.
Sebaiknya, epitel yang menutupi bagian dalam organ tubuh disebut endodermis.
C. Jaringan Ikat
Jaringan
ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu dengan
jaringan yang lain. Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut :
•
Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain.
•
Membungkus organ
•
Mengisi rongga di antar organ.
•
Mengangkut zat oksigen dan makanan kejaringan lain.
•
Mengangkut sisa-sisa metabolisme kealat pengeluaran.
•
Menghasilkan kekebalan.
Jaringan
ikat dapat dikelompokkan menjadi jaringan ikat biasa, jaringan ikat khusus,
jaringan ikat penyokong, dan jaringan ikat penghubung.
1.Jaringan
ikat biasa
Jaringan
ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat padat dan jaringan ikat longgar.
Jaringan ikat padat misalnya jaringan pada tendon otot. Tendon otot adalah
ujung berkas otot yang melekat pada tulang. Jaringan ikat longgar merupakan
jaringan pengisi ruangan di antara organ-organ.
2.
Jaringan
ikat khusus
Jaringan
ikat khusus mempunyai fungsi khusus, misalnya menyimpan energi dalam bentuk
lemak, menahan goncangan, dan membentuk darah. Contoh jaringan ikat khusus
adalah jaringan lemak yang ada di bawah kulit.
3. Jaringan ikat penyokong
Jaringan
ikat penyokong terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang sejati.
Jaringan tulang sejati juga berfungsi
untuk menghasilkan sel darah merah (eritrosit).
untuk menghasilkan sel darah merah (eritrosit).
4. Jaringan ikat penghubung
Jaringan
ikat penghubung terdiri atas darah dan limfa. Jaringan darah terdiri atas plasma
darah dan butiran darah. Butiran darah terdiri dari sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit).
Jaringan darah berfungsi mengangkut oksigen, karbondioksida, sari makanan,
zat-zat sisa, dan hormon. Jaringan limfa terdiri dari cairan limfa yang beredar
pada pembuluh limfa. Cairan limfa berfungsi untuk mengangkut lemak.
D.Jaringan Otot
Jaringan
otot terdiri atas otot rangka, otot polos dan otot jantung. Jaringan otot
berfungsi sebagai penggerak. Jaringan otot rangka terdiri atas sel-sel otot
yang apabila diamati dengan mikroskop memiliki garis gelap dan terang
berselang-seling. Karena itu sel otot rangka dikenal pula sebagai sel otot
lurik atau sel otot bergaris melintang. Sel otot rangka mempunyai banyak inti.
Sel otot lurik bekerja karena pengaruh kehendak kita. Sel otot polos terdapat
pad organ dalam,
misalnya di usus dan pembuluh darah. Serabut kontraktil otot polos tidak memiliki garis gelap dan terang. Sel otot polos berbentuk gelondong dan berinti satu. Kerja otot polos tidak dipengaruhi kehendak kita. Otot jantung terdiri dari sel-sel yang memiliki garis gelap dan terang seperti otot lurik, tapi bekerja di luar kehendak kita.
misalnya di usus dan pembuluh darah. Serabut kontraktil otot polos tidak memiliki garis gelap dan terang. Sel otot polos berbentuk gelondong dan berinti satu. Kerja otot polos tidak dipengaruhi kehendak kita. Otot jantung terdiri dari sel-sel yang memiliki garis gelap dan terang seperti otot lurik, tapi bekerja di luar kehendak kita.
3. Jaringan Pada Tumbuhan
1. Jaringan meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang
sel-selnya bersifat embrional, sehingga mampu membelah diri terus menerus.
Sel-sel penyusun jaringan meristem berdinding tipis, bentuk membulat, kaya
protoplasma, tidak mengandung cadangan makanan, dan plastidanya berupa
proplastida. Umumnya mempunyai banyak vakuola yang tersebar dalam protoplasma.
Jaringan meristem terdapat pada ujung akar atau batang (meristem apikal), pada
pangkal ruas batang (meristem interkalar), dan sejajar permukaan tubuh
(meristem lateral), misalnya pada kambium dan kambium gabus.
Berdasarkan asalnyameristem
dibedakan atas:
Meristem primer, yaitu meristem yang sel-selnya
berasal dari sel embrional, terdapat pada daerah titik tubuh akar dan batang.
Meristem sekunder, yaitu meristem yang berasal dari
sel atau jaringan dewasa, tetapi memiliki sifat seperti sel embrional, misalnya
kambium dan kambium gabus.
2. Jaringan pelindung
Fungsi utama jaringan pelindung
adalah sebagai pelindung tubuh tumbuhan atau bagian tubuh tumbuhan. Jaringan
pelindung di bedakan menjadi dua, yaitu:
a.
Jaringan epidermis
Jaringan epidermis terdapat pada
bagian tepi luar tubuh tumbuhan. Umumnya berbentuk pipih, tersusun rapat, dan
sering tertutup lapisan gabus atau lilin. Selain sebagai pelindung, epidermis
ada yang berfungsi untuk menyerap zat, misalnya pada daerah ujung akar, pada
daun untuk pertukaran gas atau ekskresi.
b.
Jaringan gabus
Jaringan gabus dihasilkan oleh
kambium gabus (felogen), tersusun dari sel mati yang dibedakan menjadi dua,
yaitu sel besar berdinding tipis dan sel kecil atau pipih berdinding tebal
berupa zat suberin yang tidak dapat ditembus air. Sel gabus berisi kristal atau
cairan tanin sehingga ada yang lunak, elastis, atau keras. Jaringan gabus ada
yang berfungsi untuk menutup luka terutama pada tanaman berkayu.
3. Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut terdiri atas
xilem dan floem. Xilem dengan floem merupakan berkas pengangkut. Xilem
mengangkut zat dari akar ke daun, sedangkan floem mengangkut zt dari daun ke
seluruh sel tubuh
a.
Xilem (pembuluh kayu)
Xilem merupakan jaringan kompleks
yang tersusun dari trakeid, trakea, serabut xilem, dan parenkim xilem.
Trakeid dan trakea berdinding tebal
yang juga berfungsi untuk penguat. Xilem dibentuk oleh prokambium (meristem
pada titik tumbuh) sehingga disebut xilem primer. Pada tumbuhan yang mengalami
pertumbuhan sekunder terdapat xilem sekunder yang dibentuk oleh kambium. Xilem
primer dan xilem sekunder berbaur menjadi satu melaksanakan fungsi yang sama.
b.
Floem (pembuluh tapis)
Floem tersusun dari pembuluh tapis,
sel pengiring, parenkim floem, serabut, sklereid, dan sering terdapat kelenjar
getah. Fungsi utama floem adalah sebagai pengangkut bahan organik yang berupa
karbohidrat, asam amino, dan hormon. Floem primer dibentuk oleh prokambium,
sedangkan floem sekunder dibentuk oleh kambium. Xilem dan floem berasal dari
jaringan yang sama, tetapi struktur dan fungsinya berbeda.
c.
Berkas pengangkut
Berkas pengangkut merupakan gabungan
dari xilem dan floem yang terletak berdampingan. Berdasarkan letak xilem dan
floem serta ada tidaknya kambium terdapat beberapa tipe berkas pengangkutan,
yaitu:
·
Tipe
kolateral, umumnya floem di sebelah luar dari xilem. Berkas tipe kolateral
dibagi menjadi dua, yaitu. Kolateral terbuka, jika antara xilem dan floem
terdapat kambium, misalnya pada batang dikotil. Kolateral tertutup, jika xilem
dan floem berdampingan langsung dikelilingi serabut, misalnya pada batang
monokotil.
·
Tipe
bikolateral, seperti kolateral terbuka tetapi di dalam xilem terdapat floem.
Jadi dari luar kedalam: floem ® kambium xilem floem, misalnya pada cucurbitaceae
(sebangsa waluh).
·
Tipe
kosentris, xilem membungkus floem atau sebaliknya, misalnya pada agave dan aloe
·
Tipe
radial, xilem dan floem terpisah berdampingan arah radial atau menjari,
misalnya pada akar dalam bentuk jaringan primer.
4. Jaringan parenkim
Jaringan parenkim berfungsi sebagai
jaringan dasar, karena berasal dari meritem dasar diantara jaringan-jaringan
yang lain. Bentuk, ukuran, dan fungsi parenkim berbeda-beda. Sampai dewasa, sel
parenkim mampu membelah diri sehingga dapat berfungsi untuk regenerasi sel-sel
tubuh yang rusak atau luka. Jaringan parenkim terdapat pada korteks akar dan
batang, mesofil daun, daging buah, endosperm biji, berkas pengangkut, dan
jari-jari empulur.
Selain sebagai jaringan dasar,
parenkim berfungsi untuk:
·
Sintetis
zat makanan terutama pada daun, sel-selnya disebut klorenkim karena mengandung
kloroplas yang berisi klorofil.
·
Menyimpan
cadangan makanan.
·
Pengangkutan
zat anorganik dan zat organik yang merupakan berkas pengangkutan.
Bentuk jaringan parenkim
bermacam-macam. Umumnya membulat, misalnya jaringan bunga karang (mesofil daun)
dengan adanya ruang antarsel. Bentuk memanjang, misalnya jaringan tiang atau
palisade yang kaya kloroplas. Ada yang berbentuk bintang dengan banyak ruang
antarsel.
4.Sistem
Organ Pada Hewan
1. Sistem Pencernaan Makanan Hewan
Sistem ini berfungsi mengolah
dan mengubah makanan, berupa molekul organik kompleks menjadi molekul yang
lebih sederhana (sari pati makanan) agar dapat diserap tubuh. Organ hewan yang
terkait dengan fungsi sistem ini, antara lain mulut (kelenjar ludah, gigi, dan
lidah), esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar.
Sistem ini berfungsi
menyediakan oksigen dan mengeluarkan sisa metabolisme yang berbentuk CO2.
Sistem pernapasan tersusun oleh beberapa organ hewan, di antaranya
saluran-saluran pernapasan yang meliputi faring, laring, dan trakea serta
paru-paru yang meliputi sistem bronkus dan alveolus.
Sistem ini berfungsi mengangkut
dan mendistribusikan oksigen, air, dan sari makanan berupa molekul-molekul
organik seperti glukosa. Selain itu, berfungsi juga mengangkut hasil sisa
metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem ini terdiri atas organ hewan,
seperti jantung, arteri dan vena, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.
Sistem ini berfungsi
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme, selain CO2 atau cairan. Hal tersebut
dilakukan untuk menjaga titik keseimbangan cairan tubuh. Sistem ekskresi
tersusun atas beberapa organ hewan, seperti ginjal, kantung urine, ureter,
kelenjar keringat, dan uretra.
5. Sistem Endokrin Hewan
Sistem
ini mengatur aktivitas tubuh, seperti pertumbuhan dan homeostasis. Sistem ini
tersusun oleh berbagai macam kelenjar, seperti kelenjar hipofisis, epifisis,
kelenjar anak ginjal, dan kelenjar gondok.
Sistem saraf berperan dalam
menyampaikan rangsang yang diperoleh dari lingkungan, mempersepsikan rangsang,
untuk kemudian merespons rangsang tersebut.
7. Sistem Rangka Hewan
Sistem
ini berfungsi menopang dan memberi bentuk pada tubuh. Sistem rangka berfungsi
juga melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak atau rentan, seperti tengkorak
yang berfungsi melindungi otak.
Sistem ini adalah alat gerak
utama serta membentuk postur tubuh. Dalam otot, disimpan glikogen yang
berfungsi sebagai cadangan energi yang akan digunakan oleh otot untuk berkontraksi.
Organ hewan yang berada dalam system otot ini adalah otot rangka (otot lurik),
otot polos, dan otot jantung.
Sistem ini berkaitan dengan
perbanyakan diri (perkembangbiakan). Organ hewan penyusun sistem reproduksi
pada setiap jenis hewan berbeda.
10. Sistem Kekebalan dan Limfatik Hewan
Sistem
ini berfungsi sebagai pertahanan tubuh melawan penyakit. Sistem ini terdiri
atas sumsum tulang, kelenjar timus, kelenjar limfa, dan pembuluh limfa.
5.
Organ
Pada Tumbuhan
A. Akar
Fungsi akar adalah sebagai berikut:
1. Berperan penting dalam proses penyerapan air dan garam
mineral dari dalam tanah,
2. Sebagai pengokoh pada tumbuhan,
3. Sebagai penyimpan cadangan
makanan.
Struktur pada akar yaitu:
1. Lapisan terluar pada akar disebut jaringan epidermis yang sifatnya
semipermiable yang berfungsi sebagai proses jalan masuknya air dan mineral.
2. Lapisan yang terdapat di bawah epidermis, dinamakan dengan
korteks, yang fungsinya untuk penyimpanan cadangan makanan.
3. Endodermis lapisan ini terletak di dalam korteks, yang funsinya
untuk mengatur jalannya air dan mineral dari korteks ke silinder pusat.
4. Lapisan yang ada di dalam akar, dinamakan silinder pusat,
yang berisi jaringan pengangkut floem dan xylem.
B. Batang
Batang merupakan suatu bagian
dari tumbuhan yang menghubungkan antara akar dengan daun, sehingga berfungsi
sebagai lintasan pengangkutan air, garam mineral serta hasil fotosintesis.
Struktur pada batang:
a. Epidermis batang
b. Korteks
c. Silinder pusat (stele), yang terdiri atas berkas pengangkut (xylem
dan floem)
C. Daun
Daun mempunyai fungsi yaitu
sebagai tempat terjadinya peristiwa proses fotosintesis dan respirasi, tempat
menyimpan makanan, serta alat perkembangbiakan vegetative.
Sturtur pada daun yaitu:
a. Epidermis atas.
b. Mesofil, terletak antara epidermis atas dan bawah,
membentuk jaringan palisade dan jaringan bunga karang.
c. Berkas pengangkut ( xylem dan floem).
d. Epidermis bawah, tempat terdapat stomata.
A. Bunga
Bunga mempunyai fungsi sebagai organ perkembangbiakan. Bagian
bunga dikategorikan dalam dua kelompok yaitu:
a. Hiasan bunga terdiri dari dua:
·
Kelopak
bunga yang berperan dalam melindungi bunga pada saat bunga masih kuncup.
·
Mahkota bunga yang umumnya
punya warna dan bau yang harum yang digunakan untuk menarik serangga.
b. Alat kelamin pada bunga terdiri atas dua yaitu:
·
Putik dapat mengahasilkan ovum
atau lebih dengan dikenalsel kelamin betina.
·
Benang saridapat menghasilkan sperma atau yang lebih dikenal
dengan sel kelamin jantan.
Berdasarkan kelengkapan
bagiannya, bunga dibedakan menjadi 4 yaitu:
a. Bunga sempurna/bunga lengkap yaitu bunga yang memiliki hiasan
bunga serta alat kelamin yang lengkap.
b. Bunga tidak sempurna yaitu bunga yang hanya memiliki salah
satu dari alat kelamiin.
c. Bunga jantan adalah bunga yang hanya memiliki alat kelamin
jantan.
d. Bunga betina yaitu bunga hanya
memiliki alat kelamin betina.
Struktur pada biji dalam
tumbuhanyaitu sebagai berikut:
a. Kulit biji pada tumbuhan yang berjenis angiospermae, kulit
bijinya terdiri dari kulit luar atau disebut dengan testa dan kulit dalam atau
disebut dengan tegmen
b. Tali pusar atau biasa disebut dengan funiculus, yaitu
bagian yang. menghubungkan antara biji dengan tembuni yaitu daerah tempat
perlekatan bij yangmenempel pada dinding dalam buah.
c. Inti biji atau disebut
dengan nucleus seminis, terdiri dari lembaga atau embriodan putih lembaga.
Lembaga tersebut terbagi lagi menjadi radikula, kotiledon, dan plumula.
Struktur buah dalam tumbuhan:
Dalam suatu tumbuhan terdapat buah. Buah itu mempunyai susunan yang terdiri
dari dinding buah/perikarp atau disebut juga dengan pericarpium. Di bagian luar
pada buah disebut dengan dinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp
(epicarpium).
sedangkan yang ada di dalam buah disebut dengan dinding dalam atau endocarp
(endocarpium), serta lapisan tengah yang hanya bisa beberapa lapis saja yang
disebut dengan dinding tengah atau mesokarp(mesocarpium).
Macam – macam buah terdiri atas 3 yaitu:
a. Buah tunggal, yaitu buah yang bentuknya terdiri dari
satu bunga dengan satu bakal buah, serta berisi satu biji atau lebih.
b. Buah ganda, yang bentuknya itu terdiri dari satu bunga yang
memiliki banyak bakal buah. Masing – masing dalam bakal buah tumbuh menjadi
buah tersendiri, namun pada ahkirnya menjadi kumpulan buah yang tampak seperti
satu buah. Contohnya seperti buah sirsak (Annona)
c. Buah majemuk, bentuknya terdiri dari bunga majemuk. Dengan
demikian, bus ini berasa dari banyak bunga dan banyak bakal buah. Ahkirnya,
seakan – akan bunga tersebut menjadi satu buah saja. Contohnya seperti buah
nanas (Ananas), serta bunga matahari (Helianthus).
6. Sistem Organ Tumbuhan
1. TRANSPORTASI
Dalam tumbuhan terdapat pengangkutan – pengangkutan baik zat, air
maupun makanan yang pergi dari satu sel ke sel lain dan itu dinamakan
transportasi pada tumbuhan, pengangkutan zat pada tumbuha dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu:
a. Pengangkutan vascular (intravaskuler), yaitu proses
pengangkutan dengan melalui brkas pembuluh pengangkut.
b. Pengangkutan
ekstravaskuler, yaitu pengangkutan air dan garam mineral yang berada di
luarberkas pembuluh pengangkut
Alat transportasi pada tumbuhan
terdiri atas 2 yaitu sebagai berikut:
a. Pembuluh kayu (xylem)
Pembuluh kayu merupakan alattransportasi yang mempunyai fungsi
yaitu untuk mengedarkan air serta mineral dari akar ke seluruh bagian – bagian
pada tumbuhan.
b. Pembuluh tapis (floem)
Pembuluh tapis (floem)
merupakan alat transportasi yang mempunyai fungsi untuk mngedarkan zat makanan
hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh pada tumbuahn.
Hal – hal yang dapat mempengaruhi jalanya makanan atau transportasi yang ada
dalam tumbuhan yaitu sebagai berikut:
a. Tekanan dalam akar.
b. Kapilaritas pada suatu batang tumbuhan.
c. Serta daya isap yang terdpat di daun.
2. SISTEM PENGELUARAN
Pada system pengeluaran tumbuhan dapat mengeluarkan cairan dari
tubuhnya melalui 3 proses yaitu sebagai berikut:
a. Transpirasi yaitu suatu proses terlepasnya air yang
berubah bentuk menjadi uap air melalui proses stomata dari kutikulake udara
bebas atau evaporasi. Jadi, apabila semakin cepat transpirasi berarti
semakin cepat juga pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula dengan
sebaliknya. Alat yang digunakan untuk mengukur suatu besarnya laju transpirasi
dengan melalui daun disebut dengan fotometer atau transpirometer.
b. Gutasi merupakan proses pengeluaran air dalam bentuk tetes
– tetes air yang melalui celah- celah tepi atau ujung tulang tepi daun yang
disebut dengan hidatoda atau gutatoda/emisarium. Proses gutasi terjadi pada
suhu rendah dengan kelembapan yang tinggi sekitar pukul 04.00 sampai 06.00 pagi
hari.
c. Perdrahan merupakan proses
pengeluaran cairan dari tubuh tumbuhan berupa getah yang disebabkan karena luka
atau hal – hal lain yang tidak wajar. Misalnya seperti pada penyadapan pohon
karet dan pohon aren
Factor yang dapat mempengaruhi
proses terjadinya transpirasi:
a. Karena kelembapan udara :apabila semakin tinggi kelembapan
udaranya maka transpirasinya semakin lambat. Pada saat udara lembap,
transpirasi akan terganggu shingga tumbuhan pun akan melakukan gutasi.
b. Kerena suhu udara: apabila semakin tinggi suhu udaranya maka
transpirasinya akan semakin cepat.
c. Adanya intessitas cahaya: apabilasemakin banyak intensitas
cahayanya maka transpirasinya akan semakingiat atau cepat.
d. Karena kecepatan angin: apabila semakin kencang anginnya
maka transpirasinya pun akan semakin cepat pula.
e. Adanya kandungan air dalam tanah
f. Karena factor dalam, yang
meliputi seperti ukuran atau luas daun, tebal atau tipisnya daun, ada tidaknya
lapisan lilin.
Pada permukaan daun, jumblah
stomata, dan jumblah bulu akar atau trikoma.
3. SISTEM GERAK PADA TUMBUHAN
Menurut penyebabnya, gerak pada
tumbuhan dapat dibedakan menjadi 3yaitu sebagai berikut:
a. Gerak higroskopis adalah gerak yang disebabkan karena adanya
pengaryh pada pertumbuhan kadar air. Contohnya:
·
Pecahnya
buah polongan seperti petai cina dan jarak.
·
Membukanya
annulus pada sporangium atau kotak spora pada tumbuhan paku
·
Membuka
dan menutupnya sporangium pada tumbuhan lumut oleh peristom.
b. Gerak endonom atau autonom atau lebih dikenal dengan spontan.
Gerak ini tidak disebabkan karena rangsangan dari luar, melainkan terjadi
karena disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri.
Contohnya sperti gerak sitoplasma sel Hhydrilla dan bawang merah.
c. Gerak ethionom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan
karena adanya rangsangan dari luar. Berdasarkan sifatnya gerak ethionom dapat
dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut:
·
Tropi
atau tropisme merupakan suatu gerakan bagian tubuh pada tumbuhan yang
dipengaruhi oleh arah rangsang. Bisa berupa tropi positif atau kea rah rangsang
dan tropi negative atau menjahui rangsang dan meliputi:
· Fotropi (heliotopi): gerek batang kea rah cahaya.
· Geotropi : gerak tumbuh akar ke pusat bumi.
· Hidrotropi: gerk tubuh tumbuhan menuju air.
· Tigmotropi (haptotropi) adalah gerak membelok bagian tanaman
sebagai akibat dari persinggungan. Contohnya seperti membelitnya ujug batang
dan sulur Cucurbitaceae
· Kemotropi adalah gerakan yang terjadi karena terdapat
rangsang kimia. Contohnya seperti akar menuju zat makanan atau menjahui zat
racun.
·
Taksis
(gerak pindah tempat) merupakan gerak pindah tempat oleh tumbuhan atau bagian
tumbuhan menuju ataupun menjahui arah datangnya rangsang, meliputi dari:
· Fototaksis: rangsangannya melalui cahaya. Contohnya seperti
kioroplas bergerak ke sisi sel yang mendapatkan cahaya matahari, euglena
viridis selail bergerak menuju tempat yang terkena cahaya.
· Kemotaksis: rangsangannya dengan zat kimia. Contohnya
seperti bakter aerob yang selalu berkumpul pada tempat yang banyak oksigennya
spermatozoid bergerak menuju sel telur pada peristiwa pembuahar lumut.
·
Nasty adalah gerak bagian tubuh
pada tumbuhan sebagai tanggapan terhadap rangsangan yang datangnya dari luar.
Geraknya disebabkan oleh perubahantekanan turgor pada jaringan tertentu,yang
meliputi
· Seismonasti adalah gerak yang diakibatnya karena adanya
pesinggungungan. Contohnya seperti gerak menutupnya daun putri malu (mimosa
pudica) apabila terkena sentuhan.
· Niktinasti adalah gerak tidur sebagai reaksi rangsangaan
pada gelap. Contohnya seperti gerak menutupnya daun majemuk pada daun petai
cina waktu malam hari.
· Fotonasti rangsangannya
adalah apabila terkena cahaya. Contohnya kaya’ mekarnya bunga pukul 4
(mirabilisjalapa) pada sore hari.
7.Istilah-Istilah
Ø Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu
zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang
berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut
gradien konsentrasi.
Ø Krenasi adalah kontraksi atau pembentukan nokta tidak
normal di sekitar pinggir sel setelah dimasukkan ke dalam larutan hipertonik,
karena kehilangan air melalui osmosis. Secara etimologi, krenasi berasal dari bahasa Latin crenatus.
Ø Hemolisis adalah kerusakan atau penghancuran sel darah
merah karena gangguan integritas membran sel darah merah. yang menyebabkan
pelepasan hemoglobin. Sel darah merah adalah sel yang mengandung hemoglobin
yang membawa oksigenke jaringan seluruh tubuh.
Ø Membran semipermeabel, yang juga disebut membran permeabel selektif, adalah jenis membran biologis yang akan memungkinkan
molekul atau ion tertentu untuk melewatinya dengan difusi dan kadang-kadang
“difusi terfafasilitasi” khusus, bersamaan dengan jenis lain dari transportasi
pasif dan transpor aktif.
Ø hipotonis adalah larutan
yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di
dalam sel.
Larutan
Hipotonis terjadi bila cairan disekeliling sel lebih rendah
tekanan osmotiknya dan air cenderung melewati membran, masuk ke dalam sel
Ø Transpor aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang
menggunakan energi untuk mengeluarkan dan memasukkan ion –ion dan molekul
melalui membran sel yang bersifat permeabel dengan tujuan memelihara
keseimbangan molekul kecil di dalam sel.
Ø Endositosis adalah transpor makromolekul dan materi yang
sangat kecil ke dalam sel dengan cara membentuk vesikula baru dari membran
plasma. Langkah-langkahnya pada dasarnya merupakan kebalikan dari eksositosis.
Sebagian kecil luas membran plasma terbenam ke dalam membentuk kantong.
Ø Pinositosis ("peminuman seluler") merupakan salah
satu jenis endositosis di mana sel "meneguk" tetesan fluida
ekstraseluler dalam vesikula kecil. Karena salah satu atau seluruh zat terlarut
yang larut dalam tetesan tersebut dimasukkan ke dalam sel, pinositosis tidak bersifat spesifik dalam
substansi yang ditranspornya.
Ø Eksositosis adalah mekanisme transpor molekul besar seperti
protein dan polisakarida, melintasi membran plasma dari dalam ke luar sel
(sekresi) dengan cara menggabungkan vesikula berisi molekul tersebut dengan
membran plasma.
Ø Fagositosis adalah proses dimana sel-sel hidup tertentu
yang disebut fagosit menelan atau memakan sel lain atau
partikel.Fagosit mungkin
organisme bersel satu, yang hidup bebas seperti amuba, atau salah satu dari
sel-sel tubuh, seperti sel darah putih.
No comments:
Post a Comment