Monday, January 2, 2017

Makalah Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan

TUGAS BIOLOGI

Atep Syahrul Amin
NPM: 24032116106

logo prtanian.jpg


Program Studi S1 Peternakan
Fakultas Pertanian
UNIVERSITAS GARUT
2016

1.     Perbedaan sel hewan dan tumbuhan
1.   Sel Hewan
* tidak memiliki dinding sel
* tidak memiliki butir plastida
* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku
* jumlah mitokondria relatif banyak
* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
* sentrosom dan sentriol tampak jelas
* memiliki lisosom
2.   Sel Tumbuhan
* memiliki dinding sel
* memiliki butir plastida
* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
* vakuola sedikit tapi ukurannya besar
* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas
* tidak memiliki lisosom







2.  Jaringan Pada Hewan
A. Jaringan Meristematik
Jaringan meristematik adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah. Jaringan ini terdapat pada fase embrio. Pada tubuh manusia dan hewan vertebrata, jaringan meristematik terdapat hanya pada bagian tertentu. Misalnya, pada ujung tulang pipa yang masih muda dan pada sumsum tulang belakang yang membentuk sel-sel darah.


B. Jaringan Epitel atau Jaringan Kulit
Jaringan epitel merupakan jaringan yang menutupi jaringan lain. Jaringan ini meliputi epitel sederhana dan epitel berlapis. Jaringan epitel sederhana hanya terdiri dari satu lapis sel. Contohnya adalah jaringan epitel pipa sebelah dalam. Jaringan epitel berlapis terdiri atas beberapa lapis sel. Contohnya epitel usus dan saluran pernafasan. Jaringan epitel ada yang bersilia, misalnya pada saluran pernafasan. Silia tersebut berguna untuk menerima rangsangan dari luar, misalnya jika ada debu kita akan bersin. Epitel yang berada di luar tubuh biasanya disebut epidermis (epi = tepi, dan derm = kulit) misalnya pada kulit. Sebaiknya, epitel yang menutupi bagian dalam organ tubuh disebut endodermis.
C. Jaringan Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lain. Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut :
• Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain.
• Membungkus organ
• Mengisi rongga di antar organ.
• Mengangkut zat oksigen dan makanan kejaringan lain.
• Mengangkut sisa-sisa metabolisme kealat pengeluaran.
• Menghasilkan kekebalan.
Jaringan ikat dapat dikelompokkan menjadi jaringan ikat biasa, jaringan ikat khusus, jaringan ikat penyokong, dan jaringan ikat penghubung.
1.Jaringan ikat biasa
Jaringan ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat padat dan jaringan ikat longgar. Jaringan ikat padat misalnya jaringan pada tendon otot. Tendon otot adalah ujung berkas otot yang melekat pada tulang. Jaringan ikat longgar merupakan jaringan pengisi ruangan di antara organ-organ.
2.              Jaringan ikat khusus
Jaringan ikat khusus mempunyai fungsi khusus, misalnya menyimpan energi dalam bentuk lemak, menahan goncangan, dan membentuk darah. Contoh jaringan ikat khusus adalah jaringan lemak yang ada di bawah kulit.
3.       Jaringan ikat penyokong
Jaringan ikat penyokong terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang sejati. Jaringan tulang sejati juga berfungsi
untuk menghasilkan sel darah merah (eritrosit).
4.     Jaringan ikat penghubung
Jaringan ikat penghubung terdiri atas darah dan limfa. Jaringan darah terdiri atas plasma darah dan butiran darah. Butiran darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit). Jaringan darah berfungsi mengangkut oksigen, karbondioksida, sari makanan, zat-zat sisa, dan hormon. Jaringan limfa terdiri dari cairan limfa yang beredar pada pembuluh limfa. Cairan limfa berfungsi untuk mengangkut lemak.

D.Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas otot rangka, otot polos dan otot jantung. Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak. Jaringan otot rangka terdiri atas sel-sel otot yang apabila diamati dengan mikroskop memiliki garis gelap dan terang berselang-seling. Karena itu sel otot rangka dikenal pula sebagai sel otot lurik atau sel otot bergaris melintang. Sel otot rangka mempunyai banyak inti. Sel otot lurik bekerja karena pengaruh kehendak kita. Sel otot polos terdapat pad organ dalam,
misalnya di usus dan pembuluh darah. Serabut kontraktil otot polos tidak memiliki garis gelap dan terang. Sel otot polos berbentuk gelondong dan berinti satu. Kerja otot polos tidak dipengaruhi kehendak kita. Otot jantung terdiri dari sel-sel yang memiliki garis gelap dan terang seperti otot lurik, tapi bekerja di luar kehendak kita.

3.      Jaringan Pada Tumbuhan
1.      Jaringan meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya bersifat embrional, sehingga mampu membelah diri terus menerus. Sel-sel penyusun jaringan meristem berdinding tipis, bentuk membulat, kaya protoplasma, tidak mengandung cadangan makanan, dan plastidanya berupa proplastida. Umumnya mempunyai banyak vakuola yang tersebar dalam protoplasma. Jaringan meristem terdapat pada ujung akar atau batang (meristem apikal), pada pangkal ruas batang (meristem interkalar), dan sejajar permukaan tubuh (meristem lateral), misalnya pada kambium dan kambium gabus.
Berdasarkan asalnyameristem dibedakan atas:
Meristem primer, yaitu meristem yang sel-selnya berasal dari sel embrional, terdapat pada daerah titik tubuh akar dan batang.
Meristem sekunder, yaitu meristem yang berasal dari sel atau jaringan dewasa, tetapi memiliki sifat seperti sel embrional, misalnya kambium dan kambium gabus.
2.      Jaringan pelindung
Fungsi utama jaringan pelindung adalah sebagai pelindung tubuh tumbuhan atau bagian tubuh tumbuhan. Jaringan pelindung di bedakan menjadi dua, yaitu:
a.       Jaringan epidermis
Jaringan epidermis terdapat pada bagian tepi luar tubuh tumbuhan. Umumnya berbentuk pipih, tersusun rapat, dan sering tertutup lapisan gabus atau lilin. Selain sebagai pelindung, epidermis ada yang berfungsi untuk menyerap zat, misalnya pada daerah ujung akar, pada daun untuk pertukaran gas atau ekskresi.
b.      Jaringan gabus
Jaringan gabus dihasilkan oleh kambium gabus (felogen), tersusun dari sel mati yang dibedakan menjadi dua, yaitu sel besar berdinding tipis dan sel kecil atau pipih berdinding tebal berupa zat suberin yang tidak dapat ditembus air. Sel gabus berisi kristal atau cairan tanin sehingga ada yang lunak, elastis, atau keras. Jaringan gabus ada yang berfungsi untuk menutup luka terutama pada tanaman berkayu.
3.      Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Xilem dengan floem merupakan berkas pengangkut. Xilem mengangkut zat dari akar ke daun, sedangkan floem mengangkut zt dari daun ke seluruh sel tubuh
a.       Xilem (pembuluh kayu)
Xilem merupakan jaringan kompleks yang tersusun dari trakeid, trakea, serabut xilem, dan parenkim xilem.
Trakeid dan trakea berdinding tebal yang juga berfungsi untuk penguat. Xilem dibentuk oleh prokambium (meristem pada titik tumbuh) sehingga disebut xilem primer. Pada tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder terdapat xilem sekunder yang dibentuk oleh kambium. Xilem primer dan xilem sekunder berbaur menjadi satu melaksanakan fungsi yang sama.
b.      Floem (pembuluh tapis)
Floem tersusun dari pembuluh tapis, sel pengiring, parenkim floem, serabut, sklereid, dan sering terdapat kelenjar getah. Fungsi utama floem adalah sebagai pengangkut bahan organik yang berupa karbohidrat, asam amino, dan hormon. Floem primer dibentuk oleh prokambium, sedangkan floem sekunder dibentuk oleh kambium. Xilem dan floem berasal dari jaringan yang sama, tetapi struktur dan fungsinya berbeda.
c.       Berkas pengangkut
Berkas pengangkut merupakan gabungan dari xilem dan floem yang terletak berdampingan. Berdasarkan letak xilem dan floem serta ada tidaknya kambium terdapat beberapa tipe berkas pengangkutan, yaitu:
·                 Tipe kolateral, umumnya floem di sebelah luar dari xilem. Berkas tipe kolateral dibagi menjadi dua, yaitu. Kolateral terbuka, jika antara xilem dan floem terdapat kambium, misalnya pada batang dikotil. Kolateral tertutup, jika xilem dan floem berdampingan langsung dikelilingi serabut, misalnya pada batang monokotil.
·                 Tipe bikolateral, seperti kolateral terbuka tetapi di dalam xilem terdapat floem. Jadi dari luar kedalam: floem ® kambium xilem floem, misalnya pada cucurbitaceae (sebangsa waluh).
·                 Tipe kosentris, xilem membungkus floem atau sebaliknya, misalnya pada agave dan aloe
·                 Tipe radial, xilem dan floem terpisah berdampingan arah radial atau menjari, misalnya pada akar dalam bentuk jaringan primer.
4.      Jaringan parenkim
Jaringan parenkim berfungsi sebagai jaringan dasar, karena berasal dari meritem dasar diantara jaringan-jaringan yang lain. Bentuk, ukuran, dan fungsi parenkim berbeda-beda. Sampai dewasa, sel parenkim mampu membelah diri sehingga dapat berfungsi untuk regenerasi sel-sel tubuh yang rusak atau luka. Jaringan parenkim terdapat pada korteks akar dan batang, mesofil daun, daging buah, endosperm biji, berkas pengangkut, dan jari-jari empulur.
Selain sebagai jaringan dasar, parenkim berfungsi untuk:
·                 Sintetis zat makanan terutama pada daun, sel-selnya disebut klorenkim karena mengandung kloroplas yang berisi klorofil.
·                 Menyimpan cadangan makanan.
·                 Pengangkutan zat anorganik dan zat organik yang merupakan berkas pengangkutan.
Bentuk jaringan parenkim bermacam-macam. Umumnya membulat, misalnya jaringan bunga karang (mesofil daun) dengan adanya ruang antarsel. Bentuk memanjang, misalnya jaringan tiang atau palisade yang kaya kloroplas. Ada yang berbentuk bintang dengan banyak ruang antarsel.








4.Sistem Organ Pada Hewan

1. Sistem Pencernaan Makanan Hewan

Sistem ini berfungsi mengolah dan mengubah makanan, berupa molekul organik kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana (sari pati makanan) agar dapat diserap tubuh. Organ hewan yang terkait dengan fungsi sistem ini, antara lain mulut (kelenjar ludah, gigi, dan lidah), esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar.

 2. Sistem Pernapasan Hewan
Sistem ini berfungsi menyediakan oksigen dan mengeluarkan sisa metabolisme yang berbentuk CO2. Sistem pernapasan tersusun oleh beberapa organ hewan, di antaranya saluran-saluran pernapasan yang meliputi faring, laring, dan trakea serta paru-paru yang meliputi sistem bronkus dan alveolus.

3. Sistem Sirkulasi Hewan
Sistem ini berfungsi mengangkut dan mendistribusikan oksigen, air, dan sari makanan berupa molekul-molekul organik seperti glukosa. Selain itu, berfungsi juga mengangkut hasil sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem ini terdiri atas organ hewan, seperti jantung, arteri dan vena, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.

4. Sistem Ekskresi Hewan
Sistem ini berfungsi mengeluarkan sisa-sisa metabolisme, selain CO2 atau cairan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga titik keseimbangan cairan tubuh. Sistem ekskresi tersusun atas beberapa organ hewan, seperti ginjal, kantung urine, ureter, kelenjar keringat, dan uretra.

5. Sistem Endokrin Hewan

Sistem ini mengatur aktivitas tubuh, seperti pertumbuhan dan homeostasis. Sistem ini tersusun oleh berbagai macam kelenjar, seperti kelenjar hipofisis, epifisis, kelenjar anak ginjal, dan kelenjar gondok.

6. Sistem Saraf Hewan
Sistem saraf berperan dalam menyampaikan rangsang yang diperoleh dari lingkungan, mempersepsikan rangsang, untuk kemudian merespons rangsang tersebut.


7. Sistem Rangka Hewan

Sistem ini berfungsi menopang dan memberi bentuk pada tubuh. Sistem rangka berfungsi juga melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak atau rentan, seperti tengkorak yang berfungsi melindungi otak.
8. Sistem Otot Hewan
Sistem ini adalah alat gerak utama serta membentuk postur tubuh. Dalam otot, disimpan glikogen yang berfungsi sebagai cadangan energi yang akan digunakan oleh otot untuk berkontraksi. Organ hewan yang berada dalam system otot ini adalah otot rangka (otot lurik), otot polos, dan otot jantung.

9. 
Sistem Reproduksi Hewan
Sistem ini berkaitan dengan perbanyakan diri (perkembangbiakan). Organ hewan penyusun sistem reproduksi pada setiap jenis hewan berbeda.

10. Sistem Kekebalan dan Limfatik Hewan

Sistem ini berfungsi sebagai pertahanan tubuh melawan penyakit. Sistem ini terdiri atas sumsum tulang, kelenjar timus, kelenjar limfa, dan pembuluh limfa.
5.            Organ Pada Tumbuhan
A.    Akar

Fungsi akar adalah sebagai berikut:
1. Berperan penting dalam proses penyerapan air dan garam  mineral dari dalam tanah,
2. Sebagai pengokoh pada tumbuhan,
3. Sebagai penyimpan cadangan makanan.
Struktur pada akar yaitu:
1. Lapisan terluar pada akar disebut jaringan epidermis yang sifatnya semipermiable yang berfungsi sebagai proses jalan masuknya air dan mineral.
2. Lapisan yang terdapat di bawah epidermis, dinamakan dengan korteks, yang fungsinya untuk penyimpanan cadangan makanan.
3. Endodermis lapisan ini terletak di dalam korteks, yang funsinya untuk mengatur jalannya air dan mineral dari korteks ke silinder pusat.
4. Lapisan yang ada di dalam akar, dinamakan silinder pusat, yang berisi jaringan pengangkut floem dan xylem.

B.     Batang
Batang merupakan suatu bagian dari tumbuhan yang menghubungkan antara akar dengan daun, sehingga berfungsi sebagai lintasan pengangkutan air, garam mineral serta hasil fotosintesis.


Struktur pada batang:

a. Epidermis batang
b. Korteks
c. Silinder pusat (stele), yang terdiri atas berkas pengangkut (xylem dan floem)

C.    Daun
Daun mempunyai fungsi yaitu sebagai tempat terjadinya peristiwa proses fotosintesis dan respirasi, tempat menyimpan makanan, serta alat perkembangbiakan vegetative.
Sturtur  pada daun yaitu:
a.  Epidermis atas.
b. Mesofil, terletak antara epidermis atas dan bawah, membentuk jaringan palisade dan jaringan bunga karang.
c. Berkas pengangkut ( xylem dan floem).
d. Epidermis bawah, tempat terdapat stomata.

A.    Bunga

Bunga mempunyai fungsi sebagai organ perkembangbiakan. Bagian bunga dikategorikan dalam dua kelompok yaitu:
a. Hiasan bunga terdiri dari dua:
·                Kelopak bunga yang berperan dalam melindungi bunga pada saat bunga masih kuncup.
·                  Mahkota bunga yang umumnya punya warna dan bau yang harum yang digunakan untuk menarik serangga.

b. Alat kelamin pada bunga terdiri atas dua yaitu:
·                  Putik dapat mengahasilkan ovum atau lebih dengan dikenalsel kelamin betina.
·                 Benang saridapat menghasilkan sperma atau yang lebih dikenal dengan sel kelamin jantan.

Berdasarkan kelengkapan bagiannya, bunga dibedakan menjadi 4 yaitu:
a. Bunga sempurna/bunga lengkap yaitu bunga yang memiliki hiasan bunga serta alat kelamin yang lengkap.
b. Bunga tidak sempurna yaitu bunga yang hanya memiliki salah satu dari alat kelamiin.
c. Bunga jantan adalah bunga yang hanya memiliki alat kelamin jantan.
d. Bunga betina yaitu bunga hanya memiliki alat kelamin betina.
Struktur pada biji dalam tumbuhanyaitu sebagai berikut:
a. Kulit biji pada tumbuhan yang berjenis angiospermae, kulit bijinya terdiri dari kulit luar atau disebut dengan testa dan kulit dalam atau disebut dengan tegmen
b. Tali pusar atau biasa disebut dengan funiculus, yaitu bagian yang. menghubungkan antara biji dengan tembuni yaitu daerah tempat perlekatan bij yangmenempel pada dinding dalam buah.
c. Inti biji atau disebut dengan nucleus seminis, terdiri dari lembaga atau embriodan putih lembaga. Lembaga tersebut terbagi lagi menjadi radikula, kotiledon, dan plumula.
Struktur buah dalam tumbuhan:
            Dalam suatu tumbuhan terdapat buah. Buah itu mempunyai susunan yang terdiri dari dinding buah/perikarp atau disebut juga dengan pericarpium. Di bagian luar pada buah disebut dengan dinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium).
            sedangkan yang ada di dalam buah disebut dengan dinding dalam atau endocarp (endocarpium), serta lapisan tengah yang hanya bisa beberapa lapis saja yang disebut dengan dinding tengah atau mesokarp(mesocarpium).
            Macam – macam buah terdiri atas 3 yaitu:
a.  Buah tunggal, yaitu buah yang bentuknya terdiri dari satu bunga dengan satu bakal buah, serta berisi satu biji atau lebih.
b. Buah ganda, yang bentuknya itu terdiri dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah. Masing – masing dalam bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, namun pada ahkirnya menjadi kumpulan buah yang tampak seperti satu buah. Contohnya seperti buah sirsak (Annona)
c. Buah majemuk, bentuknya terdiri dari bunga majemuk. Dengan demikian, bus ini berasa dari banyak bunga dan banyak bakal buah. Ahkirnya, seakan – akan bunga tersebut menjadi satu buah saja. Contohnya seperti buah nanas (Ananas), serta bunga matahari (Helianthus).
6. Sistem Organ Tumbuhan
1.      TRANSPORTASI

Dalam tumbuhan terdapat pengangkutan – pengangkutan baik zat, air maupun makanan yang pergi dari satu sel ke sel lain dan itu dinamakan transportasi pada tumbuhan, pengangkutan zat pada tumbuha dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

a. Pengangkutan vascular (intravaskuler), yaitu proses pengangkutan dengan melalui brkas pembuluh pengangkut.
b. Pengangkutan ekstravaskuler, yaitu pengangkutan air dan garam mineral yang berada di luarberkas pembuluh pengangkut

Alat transportasi pada tumbuhan terdiri atas 2 yaitu sebagai berikut:

a. Pembuluh kayu (xylem)
Pembuluh kayu merupakan alattransportasi yang mempunyai fungsi yaitu untuk mengedarkan air serta mineral dari akar ke seluruh bagian – bagian pada tumbuhan.
b. Pembuluh tapis (floem)
Pembuluh tapis (floem) merupakan alat transportasi yang mempunyai fungsi untuk mngedarkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh pada tumbuahn.

            Hal – hal yang dapat mempengaruhi jalanya makanan atau transportasi yang ada dalam tumbuhan yaitu sebagai berikut:
a. Tekanan dalam akar.
b. Kapilaritas pada suatu batang tumbuhan.
c. Serta daya isap yang terdpat di daun.

2.      SISTEM PENGELUARAN

Pada system pengeluaran tumbuhan dapat mengeluarkan cairan dari tubuhnya melalui 3 proses yaitu sebagai berikut:

a. Transpirasi yaitu suatu proses terlepasnya air yang berubah bentuk menjadi uap air melalui proses stomata dari kutikulake udara bebas atau evaporasi. Jadi, apabila semakin cepat  transpirasi berarti semakin cepat juga pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula dengan sebaliknya. Alat yang digunakan untuk mengukur suatu besarnya laju transpirasi dengan melalui daun disebut dengan fotometer atau transpirometer.
b. Gutasi merupakan proses pengeluaran air dalam bentuk tetes – tetes air yang melalui celah- celah tepi atau ujung tulang tepi daun yang disebut dengan hidatoda atau gutatoda/emisarium. Proses gutasi terjadi pada suhu rendah dengan kelembapan yang tinggi sekitar pukul 04.00 sampai 06.00 pagi hari.
c. Perdrahan merupakan proses pengeluaran cairan dari tubuh tumbuhan berupa getah yang disebabkan karena luka atau hal – hal lain yang tidak wajar. Misalnya seperti pada penyadapan pohon karet dan pohon aren
Factor yang dapat mempengaruhi proses terjadinya transpirasi:
a. Karena kelembapan udara :apabila semakin tinggi kelembapan udaranya maka transpirasinya semakin lambat. Pada saat udara lembap, transpirasi akan terganggu shingga tumbuhan pun akan melakukan gutasi.
b. Kerena suhu udara: apabila semakin tinggi suhu udaranya maka transpirasinya akan semakin cepat.
c. Adanya intessitas cahaya: apabilasemakin banyak intensitas cahayanya maka transpirasinya akan semakingiat atau cepat.
d. Karena kecepatan angin: apabila semakin kencang anginnya maka transpirasinya pun akan semakin cepat pula.
e. Adanya kandungan air dalam tanah
f. Karena factor dalam, yang meliputi seperti ukuran atau luas daun, tebal atau tipisnya daun, ada tidaknya lapisan lilin.
Pada permukaan daun, jumblah stomata, dan jumblah bulu akar atau trikoma.

3.      SISTEM GERAK PADA TUMBUHAN
Menurut penyebabnya, gerak pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi 3yaitu sebagai berikut:
a. Gerak higroskopis adalah gerak yang disebabkan karena adanya pengaryh pada pertumbuhan kadar air. Contohnya:
·                Pecahnya buah polongan seperti petai cina dan jarak.
·                Membukanya annulus pada sporangium atau kotak spora pada tumbuhan paku
·                Membuka dan menutupnya sporangium pada tumbuhan lumut oleh peristom.
b. Gerak endonom atau autonom atau lebih dikenal dengan spontan. Gerak ini tidak disebabkan karena rangsangan dari luar, melainkan terjadi karena disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri. Contohnya sperti gerak sitoplasma sel Hhydrilla dan bawang merah.
c. Gerak ethionom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan karena adanya rangsangan dari luar. Berdasarkan sifatnya gerak ethionom dapat dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut:
·                Tropi atau tropisme merupakan suatu gerakan bagian tubuh pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah rangsang. Bisa berupa tropi positif atau kea rah rangsang dan tropi negative atau menjahui rangsang dan meliputi:
· Fotropi (heliotopi): gerek batang kea rah cahaya.
· Geotropi : gerak tumbuh akar ke pusat bumi.
· Hidrotropi: gerk tubuh tumbuhan menuju air.
· Tigmotropi (haptotropi) adalah gerak membelok bagian tanaman sebagai akibat dari persinggungan. Contohnya seperti membelitnya ujug batang dan sulur Cucurbitaceae
· Kemotropi adalah gerakan yang terjadi karena terdapat rangsang kimia. Contohnya seperti akar menuju zat makanan atau menjahui zat racun.
·                Taksis (gerak pindah tempat) merupakan gerak pindah tempat oleh tumbuhan atau bagian tumbuhan menuju ataupun menjahui arah datangnya rangsang, meliputi dari:
· Fototaksis: rangsangannya melalui cahaya. Contohnya seperti kioroplas bergerak ke sisi sel yang mendapatkan cahaya matahari, euglena viridis selail bergerak menuju tempat yang terkena cahaya.
· Kemotaksis: rangsangannya dengan zat kimia. Contohnya seperti bakter aerob yang selalu berkumpul pada tempat yang banyak oksigennya spermatozoid bergerak menuju sel telur pada peristiwa pembuahar lumut.
·                  Nasty adalah gerak bagian tubuh pada tumbuhan sebagai tanggapan terhadap rangsangan yang datangnya dari luar. Geraknya disebabkan oleh perubahantekanan turgor pada jaringan tertentu,yang meliputi
· Seismonasti adalah gerak yang diakibatnya karena adanya pesinggungungan. Contohnya seperti gerak menutupnya daun putri malu (mimosa pudica) apabila terkena sentuhan.
· Niktinasti adalah gerak tidur sebagai reaksi rangsangaan pada gelap. Contohnya seperti gerak menutupnya daun majemuk pada daun petai cina waktu malam hari.
· Fotonasti rangsangannya adalah apabila terkena cahaya. Contohnya kaya’ mekarnya bunga pukul 4 (mirabilisjalapa) pada sore hari.
7.Istilah-Istilah
Ø   Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.
Ø   Krenasi adalah kontraksi atau pembentukan nokta tidak normal di sekitar pinggir sel setelah dimasukkan ke dalam larutan hipertonik, karena kehilangan air melalui osmosis. Secara etimologi, krenasi berasal dari bahasa Latin crenatus.
Ø   Hemolisis adalah kerusakan atau penghancuran sel darah merah karena gangguan integritas membran sel darah merah. yang menyebabkan pelepasan hemoglobin. Sel darah merah adalah sel yang mengandung hemoglobin yang membawa oksigenke jaringan seluruh tubuh.
Ø   Membran semipermeabel, yang juga disebut membran permeabel selektif, adalah jenis membran biologis yang akan memungkinkan molekul atau ion tertentu untuk melewatinya dengan difusi dan kadang-kadang “difusi terfafasilitasi” khusus, bersamaan dengan jenis lain dari transportasi pasif dan transpor aktif.

Ø    hipotonis adalah larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel.
   Larutan Hipotonis terjadi bila cairan disekeliling sel lebih rendah tekanan osmotiknya dan air cenderung melewati membran, masuk ke dalam sel
Ø   Transpor aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan energi untuk mengeluarkan dan memasukkan ion –ion dan molekul melalui membran sel yang bersifat permeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil di dalam sel.
Ø   Endositosis adalah transpor makromolekul dan materi yang sangat kecil ke dalam sel dengan cara membentuk vesikula baru dari membran plasma. Langkah-langkahnya pada dasarnya merupakan kebalikan dari eksositosis. Sebagian kecil luas membran plasma terbenam ke dalam membentuk kantong.
Ø   Pinositosis ("peminuman seluler") merupakan salah satu jenis endositosis di mana sel "meneguk" tetesan fluida ekstraseluler dalam vesikula kecil. Karena salah satu atau seluruh zat terlarut yang larut dalam tetesan tersebut dimasukkan ke dalam sel, pinositosis tidak bersifat spesifik dalam substansi yang ditranspornya.
Ø   Eksositosis adalah mekanisme transpor molekul besar seperti protein dan polisakarida, melintasi membran plasma dari dalam ke luar sel (sekresi) dengan cara menggabungkan vesikula berisi molekul tersebut dengan membran plasma.
Ø   Fagositosis adalah proses dimana sel-sel hidup tertentu yang disebut fagosit menelan atau memakan sel lain atau partikel.Fagosit mungkin organisme bersel satu, yang hidup bebas seperti amuba, atau salah satu dari sel-sel tubuh, seperti sel darah putih.


No comments:

Post a Comment